Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Tunda Memeriksakan Diri jika Muncul Gejala Covid-19 Pasca-libur Panjang

Kompas.com - 03/11/2020, 10:53 WIB
Karnia Septia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS. com - Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nusa Tenggara Barat (NTB) mengingatkan masyarakat untuk waspada jika muncul gejala Covid-19 pasca-libur panjang.

"Kalau dalam  liburan kemarin bepergian ke zona risiko tinggi dan pada Minggu ini merasakan rasa demam, batuk, atau pilek, atau demam dengan rasa badan yang tidak enak dan lemas, maka segera berobat ke sarana kesehatan. Jangan menunda," kata Kepala Dinas Kesehatan provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi dalam video rilis update Covid-19, Senin (2/11/2020).

Baca juga: Ayah Pulang Bawa Kantong Plastik, Setelah Dilihat Ternyata Jenazah Bayi, Anak dan Istri Lapor Polisi

Eka mengatakan, meski pemerintah telah mengimbau agar masyarakat tidak bepergian saat libur panjang akhir pekan lalu, masih banyak tempat-tempat pariwisata yang dipenuhi wisatawan.

Tim gugus tugas mencatat terjadi peningkatan kunjungan sebesar 20 persen selama hari libur panjang.

"Di perjalanan baik melalui bandar udara maupun jalan darat, mobil maupun penumpang pesawat semuanya meningkat sampai 20 persen," kata Eka.

Baca juga: Janji Tak Terima Gaji jika Menang Pilkada Mojokerto, Berapa Kekayaan Petahana dan Adik Menaker?

Artinya, banyak orang yang memanfaatkan libur panjang kali ini dengan berkunjung ke kota lain hingga berwisata ke tempat pariwisata.

"Waspadai hal tersebut karena kita menemukan banyak kasus yang positif setelah bepergian ke daerah risiko tinggi," kata Eka.

Eka mengatakan, banyak kasus pasien Covid-19 yang berakibat fatal, salah satunya karena menunda untuk berobat.

Mereka merasa dirinya masih sehat dan merasa diri tidak mungkin tertular Covid-19.

"Oleh karena itu silakan datangi puskesmas, rumah sakit atau klinik terdekat. Sampaikan bahwa bapak ibu baru saja bepergian, sehingga dokter yang memeriksa juga waspada terhadap kemungkinan Covid-19," kata Eka.

Pengelola wisata

Eka juga mengingatkan kepada pengelola pariwisata untuk waspada terhadap penularan virus corona.

Sebab tidak semua pengunjung yang datang berlibur ke tempat pariwisata patuh pada protokol kesehatan.

 

Pengelola wisata atau karyawan di tempat melayani masyarakat umum pada libur panjang kemarin diminta untuk segera memeriksakan diri.

"Sampaikan bapak ibu bekerja di tempat wisata dan pada libur kemarin mempunyai banyak tamu yang datang. Ini penting untuk mengingatkan para petugas kesehatan bahwa orang yang datang berobat adalah resiko tinggi," kata Eka.

Sebab ada perbedaan perlakuan terhadap pasien yang berisiko tinggi dengan pasien yang tidak berisiko tinggi.

Tim Gugus Tugas NTB mencatat, hingga Senin (2/11/2020) total ada 4.010 kasus positif Covid-19 di NTB.

Dari jumlah tersebut, 222 pasien meninggal dunia, 3.300 pasien dinyatakan sembuh, dan 488 pasien masih diisolasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com