Namun demikian, untuk menghindari hal yang tak diinginkan terjadi, pihaknya berharap agar aparat penegak hukum setempat dapat memberikan jaminan keamanan kepada para pedagang.
Pasalnya, perbuatan yang dilakukan para preman itu tidak hanya membuat resah, tapi juga merugikan para pedagang kecil di wilayah itu.
"Harapannya, ibaratnya gini, saya tak mau pala memperpanjang masalah. Untuk selanjutnya tidak ada lagi orang itu mengganggu sini. Aku berharap ada kenyamanan dan keamanan aku tinggal di sini," katanya.
Sementara itu Kapolsek Labuhan Kompol Edi Safari saat dikonfirmasi belum merespons atas kejadian itu.
Baca juga: Kronologi TNI Dikeroyok Anggota Klub Moge, Berawal dari Perselisihan di Jalan Raya
Rekaman video aksi dugaan pemerasan yang dilakukan kawanan preman terhadap pedagang itu sebelumnya viral di media sosial.
Dalam video tersebut, pelaku memaksa untuk membeli dagangan Yanti dengan harga murah.
Selain itu, pelaku yang mengaku dirinya sebagai anggota dari ormas kepemudaan tersebut juga meminta jatah uang keamanan bulanan.
"Aku ngutip bulanan sama kau. Kau pikir kami jaga rumah kau ini gratis," ucapnya.
Mendengar permintaan pelaku, Yanti menimpalinya jika sudah mengantongi izin dari pemerintah desa setempat.
"Aku ada izin usahaku dari kantor lurah ... Cek tukang buah depan Politeknik Ganesha, ada enggak izin usahaku," teriak perempuan itu.
Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Aprillia Ika
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.