KOMPAS.com- Seorang anak di Panti Asuhan Giri Asih, Bali menemukan sebuah tas tergeletak di halaman panti pada Rabu (28/10/2020).
Sang anak terkejut lantaran mendapati seorang bayi perempuan tergolek lemah di dalam tas tersebut.
Tas rupanya juga berisi sebuah buku catatan yang menuntun polisi menemukan pelaku pembuang bayi tersebut
Badan bayi perempuan itu masih berlumuran darah ketika pertama kali diketahui.
Diduga kuat, bayi berbobot tiga kiogram tersebut baru saja dilahirkan dan dibuang.
"Jadi (bayi) dibalut pakaian dan masih banyak darah saat ditemukan pertama kali," kata pengelola Panti Asuhan Giri Asih, Purwanto, melansir Tribun Bali.
Pihak panti asuhan kemudian berkoordinasi dengan Polsek Melaya.
Sedangkan sang bayi dibawa ke Puskesmas untuk menjalani perawatan.
Baca juga: Bayi Baru Lahir Ditemukan di Depan Panti Asuhan, Ternyata Dibuang Ibunya yang Masih SMA
Polisi yang mendatangi lokasi kejadian menemukan sebuah buku catatan diduga milik pelaku di dalam tas itu.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita mengatakan, buku catatan tersebut menjadi awal mula terbongkarnya kasus tersebut.
"Di dalam tas ada buku catatan yang di dalamnya ada puisi dan NIK. Dari NIK itu akhirnya membuahkan petunjuk untuk pengungkapan kasus," kata Yogie, dikutip dari Tribun Bali.
Melalui NIK, polisi melacak hingga menemukan alamat orangtua pelaku.
Rupanya pelaku pembuangan adalah ibu dan ayah kandung bayi. Para pelaku masih duduk di bangku SMA.
“Kurang dari lima jam berhasil mengungkap identitas orangtua bayi tersebut. Dan memang masih anak di bawah umur yang sekolah di Kecamatan Melaya. Untuk yang perempuan kelas 3 SMA dan yang laki kelas 2 SMA,” ucapnya.
Polisi juga telah membawa siswi berinisil RP (17) tersebut ke bidan untuk pemeriksaan.
"Dari bidan itu kemudian ada tanda-tanda usai melahirkan. Akhirnya kami lakukan pemeriksaan dan (dia) mengakui pembuangan bayi," kata Yogie.
Siswi SMA itu bahkan melahirkan seorang diri di toilet rumahnya, tanpa sepengetahuan orangtua.
Setelah bayinya lahir, pelaku menelepon pacarnya yang berinisial PR (16) dan menyusun rencana untuk membuang bayi mereka.
"Saat dalam proses perjalanan, si cowok atau bapak bayi ini mau bertanggung jawab. Namun pelaku perempuan mengaku takut dengan orangtuanya. Sehingga bayi tetap dibuang di panti," kata dia.
Yogie mengatakan, pelaku laki-laki membuang dan menaruh bayi di bale depan Panti Asuhan Giri Asih.
Ibu bayi ketika itu menunggu di jalan.
Untuk memproses kasus ini, polisi menggandeng Dinas Sosial. Sebab para pelaku masih berstatus pelajar SMA.
"Selanjutnya kami berkoordinasi dengan Dinsos, Bapas dan lembaga perlindungan anak untuk memproses kasus ini," kata dia.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Polres Jembrana Bongkar Kasus Pembuangan Bayi Perempuan di Jembrana dari Buku Catatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.