Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Irwan, Petani Lulusan S2 Ciptakan Media Tanam dari Popok Bayi, Ini Kelebihannya

Kompas.com - 29/10/2020, 12:55 WIB
Pythag Kurniati

Editor

 

Kelebihan

Bagian popok yang dimanfaatkan ialah gelnya, sehingga air bisa bertahan lebih lama

Artinya, tak perlu sering menyiram air dengan media tanam buatannya.

Tanaman yang ditanam di media tidak perlu sering disiram air karena gel diapers memang dibuat untuk menyimpan air,” kata Irwan.

Gel itu pun bisa menjadi pupuk, sehingga tak perlu sering memberi pupuk pada tanaman obat.

Jika biasanya pemberian pupuk dua minggu sekali, dengan media tanam popok bisa tiga pekan sekali.

Cara membuat

Irwan Budiyanto, seorang petani muda asal Desa Sambirejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun mempraktekkan pemanfaatan popok bayi bekas diubah menjadi media tanam yang hemat pupuk dan irit air.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI Irwan Budiyanto, seorang petani muda asal Desa Sambirejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun mempraktekkan pemanfaatan popok bayi bekas diubah menjadi media tanam yang hemat pupuk dan irit air.
Namun popok tidak bisa langsung digunakan sebagai media tanam.

Ada proses agar amonia yang merusak tanaman bisa berubah menjadi bersahabat dengan tanah.

“Caranya mudah, diapers yang habis dipakai diambil bagian gel yang berfungsi menyerap cairan. Selanjutnya, agar tidak merusak tanah, gel tersebut dicampur dengan mikroorganisme lokal (MOL),” kata Irwan, Kamis (29/10/2020).

MOL bisa dibeli di toko tanaman atau dibuat sendiri dengan bahan keong, air kelapa, air cucian beras, dan diberi glukosa atau air tebu yang dicampur menjadi satu.

Kemudian, gel pada popok dimasukkan ke dalam ember dengan campur air seliter dan MOL satu gelas.

Tunggu 14 hari sampai terfermentasi dan bisa dicampur dengan tanah dan sekam.

Sementara airnya bisa digunakan sebagai pupuk.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com