Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Kisah Pernikahan Dini di NTB, Mulai Umur 12 Tahun hingga Menikahi 2 Gadis dalam Sebulan

Kompas.com - 27/10/2020, 05:20 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan, dijelaskan batas usia bagi perempuan dan laki-laki minimal 19 tahun.

Adapun beberapa alasan dinaikkannya batas usia pernikahan bagi perempuan jika dibanding regulasi sebelumnya, antara lain untuk menekan tingginya tingkat perceraian, memotong rantai kemiskinan, menghilangkan diskriminasi, dan faktor kesehatan.

Namun demikian, meski sudah ada regulasi terkait batas usia pernikahan itu, tapi praktik pernikahan dini atau perkawinan di bawah usia 19 tahun hingga saat ini masih marak terjadi.

Di Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya, data dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) menyebutkan, jumlah dispensasi pernikahan di Pengadilan Agama NTB tercatat mencapai 522 kasus.

Dispensasi tersebut diberikan karena pernikahan yang dilakukan rerata masih berada di bawah umur.

Adapun alasan pernikahan dini yang dilakukan warga di NTB dipengaruhi karena sejumlah faktor, antara lain pendidikan, keluarga, dan ekonomi.

Berikut ini kisah lengkapnya:

Karena ekonomi, siswi SMP memutuskan menikah

Ilustrasi cincin kawin dan mahar.SHUTTERSTOCK/STANI G Ilustrasi cincin kawin dan mahar.

Siswi SMP berinisial EB (15), warga kecamatan Batukelang Utara, Lombok Tengah, NTB, memutuskan untuk menikah dengan seorang remaja berinisial UD (17).

Pernikahan keduanya diketahui sudah berlangsung pada 10 Oktober 2020 lalu.

Salah satu alasan EB memutuskan untuk menerima lamaran suaminya saat itu karena motif ekonomi.

Pasalnya, sejak ditinggal orangtuanya bercerai dan hidup berdua dengan neneknya, ia mengaku kondisi ekonominya serba kekurangan.

"Saya bingung mau ngapain lagi, tidak sekolah sudah empat bulan, saya tidak punya handphone, tak bisa ikuti belajar daring. Ketika UD datang bersama keluarganya meminta saya ke nenek, saya mau diajak menikah," kata EB di rumahnya, Minggu (25/10/2020).

Baca juga: Tak Sanggup Hidup Susah, Siswi SMP di Lombok Memutuskan Nikahi Remaja 17 Tahun

Karena sudah mengenal UD selama satu tahun terakhir, ia percaya suaminya tersebut dapat menafkahi dan bisa membuat hidupnya lebih baik.

Terlebih lagi, selama ini UD diketahui cukup gigih bekerja dan menjadi tulang punggung keluarganya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com