Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cellica-Aep Dituding Beri Uang ke 5 Pimpinan Ponpes, Tim Pemenangan Laporkan Ketua PCNU Karawang

Kompas.com - 22/10/2020, 08:01 WIB
Farida Farhan,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Duduk perkara: tuding Cellica-Aep beri uang Rp 250 juta-Rp 300 juta ke 5 pimpinan ponpes di Karawang

Sebelumnya, beredar narasi tudingan lima pimpinan pondok pesantren di Karawang menerima sejumlah uang dari pasangan calon Cellica-Aep di grup whastapp.

Pernyataan itu disampaikan Ketua PCNU Karawang Ahmad Ruhyat Hasby. Pria yang karib disapa Uyan itu menyebut ada lima Kiai NU yang diberi uang senilai Rp 250 juta hingga Rp 300 juta. 

"Semua pesantren NU yang rata-rata tidak aktif disambangi mereka, dengan memberikan bantuan Rp 250 juta hingga Rp 300 juta," kata Uyan dalam pesan WhatsApp yang beredar, Jumat (17/10/2020). 

Lima kiai NU yang dituding mendapat uang dari Cellica-Aep adalah Kiai Ujang Badruddin dari Ponpes Nurusalam di Medang Asem, Kiai Wawan Jarakah pengasuh Ponpes Baitul Burhan di Tempuran, Kiai Tatang Syihabuddin pengasuh Ponpes Annihayah di Rawamerta, Kiai Abdul Goni Maruf pengasuh Ponpes Alhidayah, Rawamerta dan Kiai Agus dari Ponpes Sabilul Khair, Manggung Jaya Cikul.

Baca juga: Besaran Kekayaan Kandidat Pilkada Karawang 2020: Aep Syaepuloh Rp 391,7 M, Adly Fairuz Rp 8,5 M

Uyan menyebut kelima Kiai itu adalah golongan NU kultural. Pasangan ini dinilai mencoba mencari dukungan dari para Kiai NU kultural tersebut. Sebab, lanjut Uyan, Cellica-Aep dinilai tak bisa mencari dukungan dari NU struktural. 

"Membaca politik licik ala Cellica dan PKS harus menjadi pemicu semangat bagi kita untuk terus bergerak mencari dukungan sebanyak mungkin. Ketika mereka sudah tidak masuk melalui NU struktural, mereka sekarang gencar masuk ke NU kultural dengan masif. Semua pesantren NU yang rata-rata tidak aktif disambangi mereka," tulis Uyan lagi.

Uyan berpendapat, untuk membendung siasat politik Cellica-Aep, ia menginstruksikan seluruh pengurus PCNU Karawang, Badan Otonom, hingga pengurus kecamatan untuk mendukung kader terbaik NU, Ahmad Zamakhsyari atau Jimmy sebagai calon Bupati Karawang. 

Jimmy sendiri merupakan adik kandung Uyan yang menjabat sebagai wakil Bupati Karawang sejak 2015 berpasangan dengan Cellica. Di Pilkada Karawang 2020 ini, Jimmy berpasangan dengan Yusni Rinzani serta diusung Partai Gerindra, PKB dan Hanura. 

Baca juga: Begini Strategi Kampanye Medsos 3 Calon di Pilkada Karawang

Tanggapan para pimpinan ponpes

Menanggapi tudingan itu, lima kiai NU meminta Uyan untuk meminta maaf secara terbuka di media massa. Mereka merada difitnah.

"Kiai Uyan kami nilai telah mencemarkan nama baik pesantren dan NU. Kami tidak pernah menerima uang dari pasangan calon manapun," kata Ahmad Tatang Syihabuddin, Kepala Pondok Pesantren Annihayah, Rawamerta, Karawang saat dikonfirmasi via telepon, Sabtu (17/10/2020).

Menurut Tatang, pada musim pilkada tak aneh jika calon yang datang untuk sowan ke kiai dan pesantren NU. Pihaknya pun mempersilakan semua paslon untuk datang lantaran dianggap sesepuh yang bisa mendoakan dan memberi masukan.

"Itu saja. Tidak ada janji-janji politik apalagi dibayar," kata Tatang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com