Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Kelangkaan Pangan, IPB Serukan Revolusi Meja Makan

Kompas.com - 21/10/2020, 14:18 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

 

Misalnya dengan menerapkan pembelajaran tentang pangan lokal di institusi pendidikan atau institusi sosial.

Sebagai contoh, masyarakat Jepang rutin membuat perayaan dengan mengonsumsi pangan lokal yang ada di wilayahnya.

Edi mengatakan, orang Jepang bisa mengonsumsi ubi jalar atau gandum yang dijadikan ketan.

Masyarakat secara beramai memukulkan alunya untuk membuat makanan lokal dalam sebuah upacara perayaan.

"Hal ini contoh transformasi kearifan lokal dijadikan sebagai pangan lokal. Akhirnya saat pasar stabil, para petani akan menanam bahan pangan lokal hingga meningkatkan perekonomian mereka,” kata Edi.

Saat ini, menurut Edi, keragaman menu makanan di Indonesia masih rendah meskipun bahan pangan sangat beragam.

Sebagai contoh, orang Jepang biasa mengkonsumsi 21 jenis makanan saat sarapan pagi.

Kemudian ada 20 jenis saat makan siang dan ada 34 jenis menu makan malam.

Sedangkan, orang Indonesia rata-rata hanya mengonsumsi 8 jenis menu makanan pada saat sarapan dan 15 jenis pada saat makan siang.

Kemudian, saat makan malam hanya 8 jenis makanan.

Adapun upaya untuk mengenalkan pangan lokal secara masif melalui berbagai metode.

Saat ini kemajuan teknologi informasi bisa digunakan untuk mempopulerkan pangan lokal kepada masyarakat.

Selain itu, menurut Edi, penting juga untuk mentransformasikan potensi wisata dengan pangan lokal yang khas di daerahnya.

Revolusi meja makan akan menunjukkan bahwa pangan lokal tidak identik dengan pangan sengsara, sehingga pangan lokal akan dikenal dan dikonsumsi oleh masyarakat luas," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com