Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kembar Trena Trini Terpisah 20 Tahun karena Konflik Ambon, Bertemu gara-gara TikTok

Kompas.com - 18/10/2020, 13:05 WIB
Rachmawati

Editor

Ia mengunggah beberapa video, Ternyata, video TikTok Treni tak sengaja dilihat oleh tetangga Trena. Sang tetangga kemudian menghubungi Trena dan memuji jika videonya bagus-bagus.

"Tetangga Trena memuji Trena 'kok bikin TikTok bagus-bagus', padahal Trena jarang membuat video," ungkap Treni.

Trena yang jarang membuat video hanya menganggap jika perempuan di video tersebut hanya mirip dengannya.

Baca juga: Duka Ibu Bayi Kembar Korban Longsor Tarakan, Rencana Pesta Ulang Tahun Pupus

Namun rekan dan kerabat Trena masih mengecek media sosial Treni.

Bahkan kakak kandung Trena dan Treni menghubungi nomor ponesel Treni yang tercantum di media sosial.

Dari awalnya bertanya soal produk yang dijual Treni hingga bertanya tentang data pribadinya.

"Setelah itu tanya lebih lanjut, dia tanya hal pribadi, tanya nama saya siapa, nama orangtua saya siapa. Saya awalnya hanya cuek, karena saya merasa tidak kenal dan takut kalau penipuan. Lalu kakak saya bilang nama orangtua (asuh) saya siapa, dan saya syok kok bisa tahu," jelas Treni.

Baca juga: Bayi Kembar 10 Bulan Jadi Korban Tanah Longsor di Kota Tarakan

Kemudian, kakak Treni mengirimkan foto KTP Trena.

"Di situ saya lihat wajahnya sangat mirip dengan saya, tapi tanggal lahirnya berbeda. Saya masih nggak percaya, saya pikir hanya mirip, saya juga nyuekin saudara kembar saya," ungkapnya.

Konfirmasi ke ibu angkat

Saat itu oleh kakak kandungnya, Treni diminta untuk melihat Facebook milik Trena. Dia syok dan kaget saat melihat wajah, gaya berjilab, hingga gaya berfoto Trena sangat mirip dengannya.

"Pas saya cek bener-bener mirip, dari gaya foto, cara berjilbab, dan lain-lain," kata Treni.

"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin, sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," ungkap Treni.

Sang kakak kemudian meminta Treni untuk menanyakan hal tersebut ke ibu angkatnya. Namun ia sempat ragu karena takut orangtua asuhnya syok.

Baca juga: Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal Dunia Setelah Setahun Tunggu Jadwal Operasi

Ia meminta agar orangtua kandungnya berkomunikasi langsung dengan orangtua angkarnya.

"Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibuk (asuh), karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut kalau beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langsung ke ibuk, orangtua ke orangtua," ungkap Treni.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com