"Saya syok, kaget, ngerasa seneng iya, badan panas dingin, sama kakak-kakak dibilangin 'kamu itu adik aku'," ungkap Treni.
Sang kakak kemudian meminta Treni untuk menanyakan hal tersebut ke ibu angkatnya. Namun ia sempat ragu karena takut orangtua asuhnya syok.
Baca juga: Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal Dunia Setelah Setahun Tunggu Jadwal Operasi
Ia meminta agar orangtua kandungnya berkomunikasi langsung dengan orangtua angkarnya.
"Kemudian sama kakak disuruh konfirmasi sama ibuk (asuh), karena saya tidak mau langsung bertanya dan takut kalau beliau syok, saya bilang ke kakak agar bapak (kandung) untuk bertanya langsung ke ibuk, orangtua ke orangtua," ungkap Treni.
"Akhirnya mereka komunikasi, ibuk juga kaget, syok, dan ibuk masih bilang saya enggak mau kehilangan anak," lanjutnya.
Namun ayah kandung Treni yang ada di Tasikmalaya mengatakan kepada ibu angkat Treni jika ia tidak akan mengambil Treni dari keluarga angkatnya.
Baca juga: Rahman dan Rahim, Bayi Kembar Siam di Bekasi Meninggal Jelang Operasi Pemisahan
Selain itu Treni juga tak menyimpan rasa kecewa kepada keluarganya yang telah merahasiakan jika ia memiliki saudara kembar.
"Yang saya pikirkan sekarang adalah saya bahagia, seneng banget sampai ga bisa diungkapkan rasa senengnya," ungkap Treni.
Rencananya Treni akan mengunjung Trena dan keluarganya yang ada di Tasikmalay, Jawa Barat. Ia akan berangkat dari Blitar pada Tabu (21/10/2020).
"Mungkin seminggu di sana, karena dua hari pasti tidak akan cukup," ungkap Treni
SUMBER: KOMPAS.com (Editor : Teuku Muhammad Valdy Arief)
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan