Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobilitas Warga Tinggi, Salatiga Terancam Masuk Zona Merah Covid-19

Kompas.com - 16/10/2020, 11:23 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Kota Salatiga terancam masuk zona merah penyebaran Covid-19 meski pada Senin (12/10/2020) berada di zona oranye dengan risiko sedang.

Penyebabnya, dalam beberapa hari terakhir ini ada penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Data Kamis (15/10/2020), ada penambahan enam pasien positif.

Sehingga total kumulatif pasien terkonfirmasi positif Covid -19 sebanyak 280 orang.

Rinciannya, 31 pasien masih dirawat, 244 pasien telah dinyatakan sembuh, dan lima orang meninggal dunia.

Baca juga: Muncul Klaster Pengajian dan Pasien Anosmia di Kota Salatiga

Wali Kota Salatiga Yuliyanto mengatakan, adanya penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 disebabkan mobilitas warga yang sudah cukup tinggi.

"Saat ini mobilitas dan pergerakan sudah seperti normal, termasuk dari lintas kota. Kalau tidak disiplin dan tidak patuhi protokol kesehatan ya akibatnya penyebaran Covid-19 meluas," jelasnya saat dihubungi, Jumat (16/10/2020).

Menurut Yuliyanto, dari hasil operasi yustisi yang dilakukan petugas gabungan dari Satpol PP, TNI, dan Polri kebiasaan menggunakan masker sudah banyak dilakukan warga.

"Kepatuhan penggunaan masker sudah cukup baik. Tapi jangan hanya saat berkendara, saat di warung dan kantor itu masker juga harus dipakai," paparnya.

Baca juga: Cegah Klaster Perkantoran, Wali Kota Salatiga Wajibkan Instansi Miliki Akun Medsos

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Salatiga Siti Zuraidah menyampaikan sangat dibutuhkan peran seluruh pihak untuk mencegah Salatiga kembali masuk zona merah.

"Patuhi penggunaan masker yang baik dan benar, tetap cuci tangan dengan air mengalir, dan jaga jarak," tegasnya.

Dia menambahkan, terdapat 14 indikator dalam penentuan zona risiko penyebaran Covid-19.

Di antaranya, penurunan jumlah kasus positif selama dua minggu terakhir, penurunan jumlah kasus positif yang dirawat di rumah sakit selama dua minggu terakhir, angka reproduksi efektif kurang dari 1.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com