Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu dan Anak Difabel Tak Terurus Dibawa ke RSJ, Rumahnya Dibersihkan Warga

Kompas.com - 12/10/2020, 22:29 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com -Warga mengenal mereka sebagai Bu Kadi (60) dan anak bernama Fitri (19). Keduanya menyandang disabilitas.

Mereka sempat hidup tidak terurus di rumahnya pada Pedukuhan Dlaban, Kalurahan (desa) Sentolo, Kapanewon (kecamatan) Sentolo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kondisi tidak terurus itu dialami sejak sang ayah, Sukadi, sakit dan meninggal dunia belum lama.

Baca juga: Kisah Ibu dan Anak Difabel, Tak Terurus Sejak Ayah Meninggal, Tubuh Penuh Sampah dan Kotoran

Sanak famili dan warga sekitar tergerak membantu ibu dan anak ini.

Seorang perempuan yang juga familinya membantu memandikan mereka dan memberi pakaian yang pantas.

Warga dan tetangga juga turun tangan membersihkan rumah secara berangsur.

Kepala Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kulon Progo, Hepi Eko Nugroho mengungkapkan, pemerintah memang mendorong keterlibatan warga dan kerabat terdekat Bu Kadi dan Fitri yang kebetulan ada di sekitar rumah mereka.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Kulon Progo akibat Isolasi Mandiri yang Salah

Dalam pertemuan bersama Dinsos, pemerintah desa hingga pedukuhan, puskesmas maupun warga, sanak famili sedia ikut membantu.

“Ada keluarga (yang turut membersihkan). Family ada di sekitar sana. Jadi sudah dikondisikan (dibersihkan). Sebenarnya yang paling kotor itu kan hanya salah satu kamar saja,” kata Hepi via telepon, Senin (12/10/2020).

Puskesmas Sentolo juga turut serta dalam memeriksa keduanya. Memastikan masing-masing mengalami gangguan kesehatan atau menyandang disabilitas.

Ini langkah lanjut sebelum dirujuk ke RS.

Dalam pemeriksaan, Bu Kadi sehat fisik namun mengalami gangguan penglihatan yang diperkirakan karena katarak.

Pemeriksaan menunjukkan Bu Kadi mengalami gangguan mental.

Baca juga: Girimulyo Jadi Satu-satunya Kecamatan Zona Hijau di Kulon Progo, Ini Rahasianya

Fitri, anaknya, diduga mengalami gangguan yang lebih ringan. Namun, ia juga disabilitas fisik pada langit-langit tenggorokan yang tidak ada. Ini membuat Fitri sulit komunikasi.

“Difabel keduanya. Ibu ada gangguan penglihatan. Anaknya juga tidak mau disentuh orang. Kategorinya ada gangguan,” kata Hepi.

Diputuskan keduanya kemudian dikirim ke RSJ Grhasia.

“Sore ini kalau tidak ada perubahan dirujuk ke RS Grhasia,” kata Hepi.

“Sedangkan rencana rumah itu juga mau dikosongkan, tapi masyarakat dan keluargalah yang akan membersihkan,” kata Hepi.

Bu Kadi dan Fitri hidup tidak terurus sejak ditinggal mati Sukadi. Sukadi (suami dari Bu Kadi) seorang pensiunan di jawatan perkeretaapian.

Baca juga: Dari Arisan RT, 20 Warga Kulon Progo Terpapar Corona, Virus Menyebar hingga ke Pasar Tradisional

Warga sejatinya cukup peduli dengan kondisi keduanya. Selama ini mereka membantu memberi makanan sehari-hari.

Belakangan, rasa prihatin warga semakin tergugah. Mereka akhirnya turun tangan.

"Kami mengatakan ada dokter mau memeriksa ibu, mau ditensi. Dia mau. Senang dia. Jadi akhirnya mau diajak keluar. Kemudian, familinya yang membantu memandikan. Warga ikut membersihkan rumah," kata Pekerja Sosial Fungsional, Noviana Rahmawati juga via telepon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com