Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ervan, Hilang 11 Tahun di Jakarta, Berawal dari Pamit Kembalikan Game Watch, Sudah Bertemu Keluarga

Kompas.com - 12/10/2020, 14:24 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Rasa bahagia saat ini dirasakan pasangan suami istri Suparno dan Sutanti, warga Dukuh Panurejo RT 018, RW 006, Kecamatan Kedungupit, Sragen, Jawa Tengah. Betapa tidak, anak keduanya bernama Ervan Wahyu Anjasworo (17), yang hilang selama 11 tahun di Jakarta akhirnya kembali.

Ervan hilang saat diajak ayahnya liburan ke Jakarta tahun 2009 silam. Saat itu, usianya masih 5 tahun.

Diceritakan Ervan, ia hilang saat akan mengembalikan game watch ke tempat persewaan.

Baca juga: Akhir Perjalanan Samsul, Pelaku yang Bacok Anak 9 Tahun Saat Bela Ibunya Diperkosa

Saat akan mengembalikan game tersebut, ia dihampiri seorang pengamen yang mengajaknya untuk pulang ke rumah. Namun, bukannya diajak pulang, ia malah diajak mengamen.

"Saya di jalanan (mengamen) sekitar dua tahun," ujarnya saat ditemui Kompas.com di rumahnya Sragen, Jumat (9/10/2020).

Bersama pengamen itu, Ervan pernah ke Solo selama satu bulan, setelah itu kembali ke Jakarta.

Baca juga: Kisah Remaja Sragen 11 Tahun Hilang di Jakarta, Sempat Dipaksa Ngamen, Akhirnya Bertemu Keluarga

Namun, saat sampai di Bogor, Ervan dan pengamen itu mendengar suara sirine milik Satpol PP. Takut terkena razia mereka lantas berlari menyelamatkan diri.

Saat itu, Ervan hanya berdiam diri di masjid. Ia kemudian ditemukan ketua RT dan menanyakan tempat tinggalnya.

Karena tidak tahu, Ervan pun kemudian diangkat sebagai anak asuh oleh ketua RT tersebut.

"Sekitar empat bulan Pak RT itu meninggal. Ada cucunya ingin mengasuh saya dan mengangkat saya anak asuh," ujarnya.

Baca juga: 11 Tahun Hilang di Jakarta, Remaja Sragen Bertemu Keluarga Setelah Iseng Cari Alamat di Google Maps

Selama tujuh bulan diasuh oleh cucu ketua RT itu, kemudian ia dibawa oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan dan Anak (P2TP2A) Dinas Sosial Kota Bogor.

"Ada pegawai P2TP2A ingin mengangkat saya jadi anaknya. Saya disekolahkan dipesantrenkan sekitar delapan tahun," ungkapnya.

Tak hanya itu, ia juga mendapat pelatihan dari Dinsos Kota Bogor dan diterima magang selama satu tahun dua bulan.

"Ada lagi dari (Dinsos) Kabupaten Bogor yang menunjuk saya," ungkapnya.

Kemudian Ervan mendapat pelatihan kerja di PRSABH Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor selama dua tahun.

Baca juga: Melawan Saat Ditangkap, Pelaku yang Bacok Anak 9 Tahun Saat Bela Ibunya Diperkosa Ditembak Polisi

Bertemu keluarga

Pertemuan Ervan dan keluarganya berawal dari ia iseng mencari informasi tentang keberadaan Pasar Gonggang melalui pencarian google.

"September kemarin saya main komputer. Saya itu iseng-iseng (cari informasi) dengan membuka Google Maps," katanya.

Saat masih kecil, Ervan mengaku sering diajak neneknya berbelanja di pasar tradisonal di Sragen.

Baca juga: Polisi Bantah Pukul dan Paksa Mahasiswa UGM Mengaku sebagai Provokator

Karena penasaran ia kemudian melakukan pencarian dengan Google Solo. Di sana, Ervan melihat jika Solo ada di Wonogiri, Boyolali, dan Sragen.

"Saya telusuri satu persatu yang seingatnya itu Pasar Gonggang Sragen," ujarnya.

Setelah itu, Ervan mencatat alamat Pasar Gonggang Sragen yang ia temukan di pencarian google lalu memberikan alamat pasar tersebut ke pekerja sosial panti.

"Habis itu kepala panti menghubungi pihak dari Solo, Wonogiri dan wilayah di Jawa Tengah. Sampai akhirnya mengarah ke Sragen," jelasnya.

Baca juga: Cerita di Balik Sukiyah, Hidup Seorang Diri dengan Berteman Gelap hingga Rambut Jadi Sarang Tikus

Setelah itu, Ervan menerima kiriman foto-foto keluarga termasuk foto saat dirinya masih kecil dari Sragen.

Saat melihat foto-foto itu, Ervan lantas ingat jika foto yang dikirim itu merupakan keluarganya.

"Saya hafal muka ayah saya gimana, muka ibu saya gimana dan muka saudara saya gimana," ujarnya.

Baca juga: Kami Minta Maaf karena Telah Mengatakan Akan Membantai Polisi

Kemudian, Kepala panti tempat Ervan tinggal menghubungi Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sragen. Tidak lama berselang, TKSK Sragen datang ke panti dan mengurus surat kepulangan Ervan.

Sementara itu, ayah Ervan, Suparno mengatakan, ia bertemu dengan anaknya yang hilang 11 tahun setelah mendapat infomasi dari Dinsos Kabupaten Sragen.

"Saya dapat kabar dari Dinsos Sragen. Ada kabar anak namanya Ervan dengan bapak namanya Parno, ibunya Tanti punya saudara Ajeng gitu," katanya, 

Kemudian, Suparno menghubungi anaknya melalui video call. Sepekan kemudian dilakukan penjemputan ke Bogor.

Setelah itu, Suparno bersama Dinsos Sragen berangkat ke Bogor untuk menjemput Ervan pada Minggu (4/10/2020) sore dan tiba di Bogor Senin (5/10/2020).

"Tiba di Sragen itu Selasa (6/10/2020) pagi. Alhamdulillah rasanya senang banget bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan keluarga," ungkapnya.

Baca juga: Bocah 9 Tahun Dibacok dan Dibawa Kabur Usai Bela Ibunya yang Hendak Diperkosa, Begini Kronologinya

 

(Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com