Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Terus Bertambah, Tenaga Medis Kurang

Kompas.com - 09/10/2020, 12:05 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Proses penanganan para korban keracunan nasi kuning di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, terkendala kekurangan tenaga medis yang merawat pasien.

Terlebih tenaga medis di wilayah ini sudah kekurangan untuk penanganan wabah Covid-19, ditambah adanya kasus keracunan massal yang tak diduga seperti ini.

Sementara, jumlah pasien keracunan terus bertambah dan berdatangan ke ruang perawatan darurat di bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Puspasari samping Puskesmas Mangkubumi.

Baca juga: Korban Keracunan Nasi Kuning Tasikmalaya Tembus 171 Orang, Termasuk Ibu Hamil dan Balita

"Berhubung pasiennya banyak, kita kendalanya kekurangan tenaga medis untuk merawat para korban," jelas Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf, kepada wartawan, di Puskesmas Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Jumat (9/10/2020).

"Apalagi dalam penanganan Covid-19 saja kita kekurangan ditambah kejadian ini. Kemarin saja ada 80 pasien tapi sudah pulang sebagian. Hari ini ada 41 yang masih dirawat di sini." 

Pemerintah Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan pun langsung memerintahkan pembagian dan pengalihan tenaga medis dari Puskesmas kecamatan lainnya untuk membantu proses penanganan pasien keracunan di Puskesmas Mangkubumi.

Baca juga: Hadiri Ultah Anak Pengusaha Bordir, 114 Orang Keracunan Nasi Kuning, 4 Kritis

Diharapkan dengan tambahan tenaga medis penanganan pasien keracunan segera bisa diatasi dan tak menimbulkan korban jiwa.

"Bukan apa-apa, penanganan korban keracunan seperti ini butuh gerak cepat dalam penanganan medis," tambah Yusuf. 

"Kalau lama, akan membahayakan korban. Saya mendapatkan laporan sampai sore ini seluruhnya sudah bertambah dengan total sekarang sebanyak 126 orang." 

Baca juga: Korban Keracunan Nasi Kuning di Tasikmalaya Bertambah, Dirawat Darurat di Bangunan SD

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com