Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Camat Gendong Bayi Positif Corona, Tuding Puskesmas Sebar Hoaks

Kompas.com - 07/10/2020, 20:24 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Khairina

Tim Redaksi

Bayi sangat aktif dan terlihat sehat

Paman bayi, Suharly Lanung mengaku sempat tidak percaya jika keponakannya terpapar corona. Kondisi bocah itu terlihat demikian sehat, ceria dan aktif.

Sehingga, saat menerima kunjungan dari camat dan sejumlah orang yang menjenguk bayi, tidak ada yang melarang, bahkan mereka membiarkan saja ketika bayinya digendong bergantian.

"Kami dapat kunjungan, mereka melihat si bayi, sehat sekali itu bayi, makanya mereka berani gendong-gendong," katanya.

Saat berkunjung, camat berharap kunjungan tersebut bisa meyakinkan masyarakat bahwa kondisi bayi baik-baik saja sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Tapi jadi ramai memang dan petugas kesehatan juga mengimbau untuk menjaga jarak dan meminta kami isolasi mandiri,"katanya.

Rapid test


Menanggapi kasus ini, juru bicara Satgas Covid-19 Nunukan Aris Suyono mengatakan, sudah menerima kiriman video yang menjadi kehebohan di tengah masyarakat tersebut.

Aris meminta camat, sekcam dan sejumlah orang lain yang berkunjung ke rumah si bayi menjalani isolasi mandiri.

"Sejak Minggu kemarin kita sudah tracing, selain kontak erat ada juga penilaian risiko. Kalau untuk kasus camat, kita sudah sarankan kepada beliau untuk melakukan isolasi mandiri dulu, seminggu kemudian baru kita rapid test,’’jawab Aris.

Menurut Aris, masa inkubasi rata rata terjadi selama 5 sampai 6 hari, dan selama itu pula antibodi kontak erat baru keluar, sehingga percuma apabila langsung melakukan rapid test terhadap yang bersangkutan.

‘’Artinya kalaupun dia terpapar, tujuh hari kemudian antibodinya baru keluar, kalau di-rapid sekarang tetap negatif hasilnya. Kita sarankan dia jalani isolasi mandiri dulu.’’jelasnya.

Baca juga: Seorang Pegawai Positif Corona, PN Pekanbaru Batasi Pelayanan

Bayi laki laki berusia 4 bulan di Desa Mansalong, Kecamatan Lumbis, Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara, dinyatakan positif Covid-19.

Hasil penelusuran Satgas Penanganan Covid-19 Nunukan, bayi itu merupakan pelaku perjalanan dari Samarinda pada 2 September 2020 dan pulang pada 10 September.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com