Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Padang Ricuh, Ketua DPRD Sumbar Dilempari

Kompas.com - 07/10/2020, 17:05 WIB
Perdana Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Demo menolak Undang-Undang Cipta Kerja di Padang, Sumatera Barat berlangsung ricuh, Rabu (7/10/2020).

Ketua DPRD Sumbar Supardi turun dari mobil setelah menerima audiensi dari pengunjuk rasa.

Namun, mahasiswa yang kecewa langsung melakukan pelemparan ke arah Supardi.

Baca juga: Hujan Lebat, Massa yang Demo Tetap Bertahan di Depan DPRD Sumbar

Beruntung, Supardi diselamatkan oleh aparat polisi, sehingga bisa keluar dari kerumunan mahasiswa.

Polisi yang melihat mahasiswa mulai anarkis langsung memperketat pengamanan dengan menarik kawat berduri.

Aksi tersebut dibalas mahasiswa dengan melakukan pelemparan ke arah polisi.

Baca juga: Soal Vonis Bebas Febi, Ini Tanggapan Ibu Kombes

Botol air mineral, sandal dan batu juga melayang ke arah polisi.

Setelah diberi pengertian, mahasiswa tersebut kembali tenang.

Baca juga: Tidak Kapok Dilempari, Ketua DPRD Sumbar Terima Aspirasi Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja

 

Bertemu Ketua DPRD

Sejak awal, mahasiswa mengajukan permintaan agar Ketua DPRD Sumbar Supardi keluar dan  menemui mereka.

Permintaan itu kemudian dikabulkan.

Bahkan, Supardi bersedia naik mobil mahasiswa untuk menerima aspirasi mahasiswa.

"Aspirasi mahasiswa kami terima dan nanti akan kami teruskan ke pemerintah," kata Supardi.

Baca juga: Unjuk Rasa Mahasiswa di Banten Berakhir Ricuh, Pejabat Polisi Terluka

Hanya saja, menurut Supardi, DPRD Sumbar bukan dalam kapasitas untuk menerima atau menolak UU Cipta Kerja.

Pernyataan Supardi itu tidak bisa diterima oleh mahasiswa, sehingga terjadi aksi pelemparan ke arah Supardi.

Melihat kondisi itu, Supardi kemudian turun dan dikawal aparat kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com