Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan di Sikka Temukan Paus Pilot Mati, di Mulutnya Tersangkut Ikan

Kompas.com - 05/10/2020, 07:31 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Seorang nelayan di Kabupaten Sikka, NTT, menemukan paus pilot di tengah perairan Teluk Maumere, Minggu (4/10/2020). 

Penemuan itu sontak mengeggerkan warga kota Maumere.

Nelayan tersebut menemukan paus pilot tersebut mengapung di atas air. Setelah dicek, ternyata paus itu sudah mati. 

Aco, nelayan asal Sikka yang menemukan paus itu mengatakan, dirinya tengah melaut di sekitar Teluk Maumere, Sabtu (3/10/2020).

Baca juga: Sempat Buat Bupati Sikka Geram, IGD RSUD Tc Hillers Akhirnya Teralirkan Listrik

 

Dirinya kaget melihat Paus Pilot berukuran besar tengah mengambang di atas air. 

"Saya lagi dayung sampan, kaget lihat Paus. Saya cek ternyata sudah mati. Saya pun memutuskan membawanya ke daratan," kata Aco, kepada awak media, Minggu.

Aco menceritakan, dirinya dibantu Pol Air dan masyarakat sekitar pantai mengevakuasi bangkai paus tersebut guna diperiksa penyebab kematiannya.

Aco menduga paus pilot itu mati karena menelan ikan berukuran besar. 

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Maria Margaretha Siko, menuturkan sebelum dibelah, timnya terlebih dahulu memeriksa bagian luar dari paus pilot itu. 

Di bagian luar terdapat luka bagian kulit dan mulut akibat ada ikan yang tertahan di mulut. Kemungkinan ikan besar jenis baracuda.

Maria menyebut di dalam lambungnya ditemukan 2 ekor cumi-cumi, 1 gurita, 1 ikan baracuda, kepiting dan ikan-ikan kecil. 

Ikan jenis baracuda diperkirakan tersangkut di ujung saluran pencernaan dan ada saluran pernapasan yang mengakibatkan luka.

Baca juga: 10 dari 11 Paus Pilot yang Terdampar di Pantai NTT Mati

"Kemungkinan paus mati karena kekurangan oksigen dan kesulitan bernapas akibat adanya ikan yang tersangkut di mulut," ujar Maria. 

Maria menambahkan, bangkai paus tersebut dikuburkan agak jauh dari pemukiman warga.

Petugas yang menguburkan bangkai paus tersebut menggunakan APD lengkap untuk mencegah terkena penyakit menular. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com