Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemarau Panjang, Warga di Sikka Mulai Krisis Air Bersih

Kompas.com - 14/09/2020, 10:43 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAUMERE, KOMPAS.comKemarau panjang melanda Kabupaten Sikka, NTT, mengakibatkan warga sulit mendapatkan air untuk keperluan rumah tangga.

Krisis air mulai terasa oleh warga di Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.

Theresia Toji, warga Kelurahan Hewuli menuturkan, kondisi kesulitan air bersih sudah dirasakan setahun sebelumnya.

Sumber air di wilayah itu mulai mengering. Dampaknya warga terpaksa membeli air tangki seharga Rp 150.000 per tangki berisi 5.000 liter air.

Baca juga: Dampak Kemarau, Sungai Musi di Palembang Surut 2 Meter

“Kalau tidak beli, ya, tidak bisa masak dan minum. Air yang kami beli dari tangki untuk memenuhi semua keperluan di rumah,” tutur Theresia, kepada Kompas.com, Minggu (12/9/2020).

Theresia mengatakan, kemarau yang cukup lama ini sudah sangat dirasakan dampaknya.

Harapannya, di September ini, hujan turun. Jika tidak, kondisi kesulitan air pasti tambah parah.

Kepala BPBD Kabupaten Sikka Muhammad Daeng Bakir mengatakan, pihaknya sudah mendistribusikan air minum bersih ke wilayah Kelurahan Hewuli tersebut.

Muhammad menyebut, warga di kelurahan tersebut sangat kesulitan mendapatkan air bersih guna kebutuhan sehari-hari.

Air bersih didistribusikan pada bak penampungan yang ada di sekitar perumahan warga. Kemudian warga mengambil air melalui kran yang sudah terpasang,” kata Muhammad, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu malam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com