Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Termakan Isu Hoaks, Massa Tangkap 2 Pemuda Kembar yang Hendak Berobat, Dikira Akan Tusuk Ustaz

Kompas.com - 03/10/2020, 14:17 WIB
Budiyanto ,
Khairina

Tim Redaksi

 

SUKABUMI, KOMPAS.com - Dua pemuda kembar yang diisukan akan menculik dan menusuk seorang ustaz berhasil ditangkap massa di Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (30/9/2020) malam viral di media sosial.

Keduanya yakni Man dan Min berusia 26 tahun tercatat sebagai warga Kampung Warungceuri, Desa Pondokkasolandeuh Kecamatan Parungkuda.

Kedua pemuda yang sehari-hari berdagang asongan di lingkungan pabrik ini ditangkap massa di Kampung Susukan, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Rabu (30/9/2020) sekitar pukul 18:45 WIB.

Baca juga: Duduk Perkara Kebun Melon Milik Warga di Kebumen Dilindas Kendaraan TNI, Petani Ikhlas

Namun, akhirnya perkara yang sempat menghebohkan dan mendatangkan massa karena infonya viral itu berakhir damai.

Penangkapan kedua pemuda oleh warga kampung setempat dipicu kesalahpahaman.

''Salah seorang dari pemuda kembar ini, yang kakaknya mengalami gangguan kejiwaan,'' ungkap Kepala Polsek Parungkuda, Kompol Endah Sri Wigiarti saat dikonfirmasi Kompas.com di kantornya, Jumat (2/10/2020) petang.

Dia menjelaskan, pemuda berinisial Man sudah mengalami gangguan kejiwaan sejak April lalu.

Untuk pengobatannya, oleh pihak keluarga dibawa ke Ustaz Fajar yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya di Kampung Warungceuri.

''Kepada Ustaz Fajar ini untuk rukyah,'' jelas Endah yang sebelumnya Kepala Polsek Nyalindung.

Mencari pengobatan

Menurut Endah, pada Rabu kemarin, pemuda Man diantar adiknya Min kembali dibawa ke Ustaz Fajar untuk menjalani pengobatan. Namun, saat tiba di rumahnya, Ustaz Fajar sedang pergi ke Bogor.

Akhirnya kedua kakak beradik ini kembali pulang ke rumah. Setibanya di rumah, pemuda kembar ini disuruh oleh orangtuanya untuk mencari ustad lain yang dapat mengobati.

Kedua pemuda ini langsung mencari tahu ustaz yang juga bisa mengobati sakit gangguan kejiwaan.

Baca juga: 10 Ambulans Konvoi Lagi Bawa 40 Santri Positif Corona di Tasikmalaya, Rusunawa Penuh

Dalam pencariannya, keduanya bertemu salah seorang warga di Kampung Susukan, Desa Bojongkokosan.

Akhirnya keduanya diantar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat, Dudi, ke rumah Ustad Engkus yang juga dikenal dapat mengobati.

Ternyata, Ustaz Engkus tidak ada di rumah dan keduanya akan kembali pulang.

Sepulang dari rumah Ustaz Engkus, salah seorang warga sempat menanyakan kepada keduanya mengenai keperluannya bertemu ustaz.

Di antara jawaban dari kedua pemuda itu ada yang dengan kalimat kasar sehingga membuat warga curiga.

''Akhirnya berantem. Karena ketakutan pemuda itu lari lalu dikejar warga hingga tertanggkap dan akhirnya diamankan oleh Pak Ketua RW,'' ujar Endah.

Ketua RW, lanjut dia, langsung melaporkan ke Polsek Parungkuda untuk mengamankan kedua pemuda tersebut.

Setelah mendapatkan laporan, sejumlah anggota Polsek Parungkuda lagsung menjemput keduanya.

''Karena dikhawatirkan banyak warga, untuk lebih aman lagi pada malam itu juga keduanya diamankan sementara ke Polres Sukabumi di Palabuhanratu,'' tutur dia.

Fasilitasi pertemuan kedua pihak

Endah memaparkan hasil penyelidikan, salah seorang pemuda kembar mengalami gangguan kejiwaan. Keduanya pun tidak membawa senjata tajam (sajam).

Akhirnya pada Kamis (1/10/2020) kedua belah pihak, antara warga dengan keluarga kedua pemuda dipertemukan. Juga pada kesempatan itu dihadiri sejumlah saksi, termasuk Ustad Fajar.

''Hasilnya sepakat untuk saling memaafkan atas kehilafan keduanya,'' papar dia.

''Kini kedua pemuda kembar itu sudah pulang ke rumahnya dan berkumpul dengan orangtuanya,'' sambung Endah.

Dengan adanya kasus ini, dia mengimbau masyarakat agar hati-hati dalam setiap menyebarkan informasi ke media sosial (medsos). Terlebih lagi bila informasi yang diterima tersebut belum ada kejelasannya.

''Cek dan ricek dulu bila akan menyebarkan informasi, jangan asal share. Karena ada undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik,'' imbau Endah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com