Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Ayah Kandung Gebi Pecah di Ruang Jenazah: Firasat Saya Tidak Bagus

Kompas.com - 03/10/2020, 06:06 WIB
Rachmawati

Editor

“Langsung bilang, dobrak saja. Pas didobrak sudah melihat Umi sudah meninggal. Posisinya si Geby di dalam kamar, Umi di luar, darahnya sudah kering. Sepertinya sudah lebih sehari," kata Yogi.

Yogi mengungkapkan Sumi tinggal di rumah itu bersama anak dan suami barunya yang biasa disapa Alau. Namun, suami baru Sumi tidak ada di tempat dan belum diketahui keberadaannya.

Baca juga: Wali Kota Pontianak: Istri Saya Positif Covid-19 Tanpa Gejala dan Diisolasi di Rumah

Tangis pecah sang ayah di ruang jenazah

Sementara itu Herman tak kuasa menahan air mata saat melihat jenazah putri tercintanya, Gebi dan mantan istrinya, Sumi terbujur kaku di kamar jenazah RSUD dr Soedarso.

Herman bercerita jika ia sudah cukup lama tak berkomunikasi dengan mantan istrinya. Namun dengan sang putri, ia rutin berkomunikasi dan bertemu secara fisik.

Terakhir Herman bertemu dengan anak gadisnya pada awal September lalu sebelum ia berangkat ke Sandai, Kabupaten ketapang.

Saat itu Gebi menginap di rumah Herman di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Lagi, 2 Penumpang Pesawat Sriwijaya Air dari Jakarta ke Pontianak Positif Covid-19

Di malam sebelum ia berangkat kerja, Herman bercerita putri kesayanganya itu membuatkan semangkuk mi instan.

"Pas itu dia berpesan, hati-hati pak kerja di sana," kata Herman menirukan ucapan putrinya.

Selain itu Herman bercerita jika malam itu Gebi sempat meminta sepatu baru pada Herma dan ia menyanggupi membelikannya sepulang dari Ketapang.

Selama beberapa hari Herman bercerita perasaannya tidak nyaman dan sulit tidur.

Baca juga: Razia Protokol Kesehatan di Pontianak, Polisi Kumpulkan Uang Denda Rp 35 Juta

Pada tanggal 23 September ia pun memutuskan berhenti kerja dan berencana kembali ke Pontianak.

Ia pun menghubungi kakak kandungnya yang mengabarkan jika Gebi sudah tiga hari tak bisa dihubungi.

"Saya ada firasat tidak bagus, saya tidak bisa tidur, bimbang, lalu saya telepon abang saya, bilang saya mau balik. Pas mau balik itu, saya telepon abang saya, Abang bilang, kalau Geby sudah 3 hari tidak bisa dihubungi. Sekitar pukul 10 malam itu pas mau pulang, saya dapat kabar anak saya sudah tidak ada," jelasnya.

Ia pun langsung berangkat ke Pontianak, dan sekitar pukul 09.00 ia baru tiba di Pontianak.

Piihak keluarga telah bersepakat untuk memakamkan jenazah Gebi dan ibunya di pemakaman yang berada di Kecamatan Saya Raya, Kabupaten Kubu Raya.

Baca juga: Klaster Corona RSUD Pontianak, Berawal dari Pegawai yang Demam tapi Tetap Berkantor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com