Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susahnya Anak Baru Masuk SD Belajar Online , Guru Sampai Gunakan Daun untuk Belajar Matematika

Kompas.com - 02/10/2020, 10:45 WIB
Suwandi,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAMBI, KOMPAS.com - Beragam kesulitan belajar daring di masa pandemi menuntut guru untuk kreatif.

Salah satunya, guru honorer SDN 005/V Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Jambi, Nurma.

Dia baru pertama kali mengajar dan bertemu dengan anak-anak yang baru masuk SD.

Selain kesulitan menguasai perangkat smartphone. Mereka juga masih belum fokus untuk belajar.

Untuk menarik perhatian anak-anak, Nurma melakukan eksperimen dengan memanfaatkan daun untuk pembelajaran Matematika.

Baca juga: Bantu Siswa Belajar Online, Pemkot Padang Buat Program Gabunet dan Wifi Gratis

"Saya mendorong semua guru mendapatkan pengalaman mengajar, baik itu di kelas tinggi maupun kelas rendah," ujar Muzdalifah, Kepala Sekolah SDN 005/V Kuala Tungkal, kepada Kompas.com melalui pesan whatsapp, Jumat, (2/10/2020).

Di saat pandemi seperti ini, guru kelas satu memang perlu berkreasi dan telaten mengajar anak-anak yang baru masuk jenjang sekolah dasar tersebut.

Hal ini dikarenakan mereka baru memasuki awal dari jenjang sekolah dasar.

Baca juga: Masjid Ini Sediakan Wifi Gratis untuk Siswa Belajar Online, tetapi Ada Syaratnya

 

Belajar dari Rumah

Seperti pada pembelajaran umumnya, Nurma menyapa anak-anak terlebih dahulu melalui video yang dikirimkan ke grup WhatsApp kelas.

Mengingat anak-anak masih menggunakan handphone orangtuanya, maka ia memutuskan memakai media WhatsApp selama belajar dari rumah.

Sebelum memulai pelajaran, Nurma membahas materi sebelumnya, setelah itu ia menyampaikan materi tentang mengenal bahan yang telah disediakan alam di sekitar rumah mereka yang dapat dijadikan media pembelajaran.

“Ayo anak-anak, apa saja yang ada di sekitar rumah kalian, yang disediakan oleh alam,” tanya Nurma kepada anak-anak.

“Ada daun bu,” jawab anak-anak.

Baca juga: Tak Ikut Belajar Online, Juara Kelas Itu Dipukuli Ibunya dengan Balok Kayu

“Baik anak-anakku, kita akan belajar tentang mengenal alam dalam berkarya untuk kompetensi dasar 3.4,” Nurma menambahkan.

Tidak lupa ia menyampaikan bahan yang harus disiapkan seperti daun yang ada di sekitar rumah, gunting, lem, dan buku gambar.

Nurma meyakini bahwa siswa kelas satu perlu diberikan pembelajaran yang merangsang sifat motorik mereka. Seperti mereka harus bergerak mencari daun, menempel sebuah karya di atas kertas untuk dijadikan sebuah karya.

 

Buat Pola Karya Siswa

Langkah pertama adalah siswa menggunting daun sesuai dengan pola binatang yang mereka inginkan, setelah itu pola binatang tadi diberi lem atau perekat lalu gambar pola binatang tadi ditempel di buku gambar yang telah disediakan.

Agar lebih menarik gambar binatang tersebut boleh diberikan hiasan berupa bunga, biji-bijian atau pun ranting pohon.

“Anak-anak, jangan lupa ya, kalau hasil karyanya sudah jadi, kirim ke grup WhatsApp ya, minta ke bapak ibu orangtuanya untuk memfoto,” kata Nurma mengingatkan siswa.

Setelah karyanya dibuat, orangtua memfoto dan mengirimkan ke grup WhatsApp dan ternyata hasilnya bagus dengan beragam jenis karya.

Nurma mengaku, mendapat pelatihan dari Tanoto Foundation, khususnya saat pandemi. Sehingga ia kreatif, untuk memanfaatkan bahan yang ada di sekitar alam untuk menjadi media pembelajaran.  

Daun untuk Belajar Matematika

Selain menggunakan bahan dari alam untuk membuat karya sederhana, Nurma juga menggunakan daun tersebut untuk pembelajaran Matematika, termasuk biji-bijian.

“Biji-bijian dari buah apa saja boleh,” katanya kepada anak-anak di grup WhatsApp.

Tujuan pembelajaran tersebut adalah memperkenalkan bahan yang telah disediakan alam seperti daun, biji-bijian yang dapat dijadikan sumber belajar. Seperti belajar penjumlahan.

“Anak-anak, Daun milik Ani lima, lalu daun milik Adi tiga, tolong jumlahkan ya, berapa hasilnya,” tanya Nurma.

Ia meminta setiap siswa untuk menghitung dengan menggunakan daun yang telah mereka kumpulkan sebelumnya.

“Silahkan dihitung anak-anak,” perintahnya.

“Ada berapa,” tanyanya lagi.

“Ada delapan bu,” jawab Raysha Vania Aprilia.

Setelah selesai belajar, Nurma melakukan refleksi bersama siswa. Apa yang mereka sukai dan masukan apa selama pembelajaran. Hampir semua siswa menjawab senang dengan pembelajaran.

Tidak lupa Nurma juga meminta orangtua untuk memberikan masukannya. Agar ke depan bisa lebih baik lagi.

“Senang, belajar tentang bahan yang telah disediakan,” ujar Muhammad Arkan, siswa yang lain.

Poin penting dari pembelajaran ini adalah bahwa guru dapat menggunakan bahan yang tersedia dari alam untuk membuat hasil karya dan juga sebagai media pembelajaran siswa.

Selain daun, bisa juga menggunakan biji-bjian dari pohon yang ada di sekitar rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com