Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Hidupi 4 Adiknya, Gadis Yatim Piatu Jadi Penggembala Sapi dan Pungut Kelapa

Kompas.com - 30/09/2020, 16:35 WIB
Junaedi,
Khairina

Tim Redaksi

Kelima bocah ini kerap makan apa adanya. Bahkan kerap makan tanpa lauk pauk.

Maklum, Juna, Tante Saskia juga hidupnya pas pasan dan tergolong keluarga miskin.

Meski ia tergolong tidak mampu, namun karena prihatin dengan kondisi keluarga dan masa depan keponakannya yang kehilangan orangtua yang menjadi panutannya, ia terpaksa ikut bertanggung jawab mengurus ponakannya.

Karena tak punya perabotan dapur di rumahnya, Juna menampung kelima ponakannya itu untuk makan setiap hari.

Di rumahnya yang sederhana inilah kelima bocah ini kerap ikut membantu sang tante memasak atau menggelar bersih-bersih di rumahnya.

“Sejak ayah dan ibunya meninggal mereka ikut saya. Sekarang yang kecil-kecil ini sudah sekolah. Kalau mau makan ya ke rumah saya karena hanya bersebelahan. Di rumahnya itu tidak ada perabotan dapur, jadi makannya di sini,”jelas Juna.

Keluarga kecil Saskia kini tinggal di rumah peninggalan almarhum orangtuanya. Kondisi rumahya memperihatinkan, nyaris tanpa perabot dan alat dapur.

Kondisinya terlihat mulai tidak terurus, sejak kedua orangtua mereka meninggal beberapa tahun lalu.

Bocah yatim piatu ini tampak hanya makan apa adanya. Santapan siangnya hanya makan nasi dan sambal pedas, yang jauh dari standar kesehatan gizi yang layak.

Meski nyaris tak ada lauk pauk, kelima bocah ini tampak tetap lahap dan bersemangat santap siang. 

Saskia yang punya cita cita jadi seorang guru ini berharap kelak  cita citanya menjadi guru bisa tercapai agar ia bisa menyekolahkan semua adik-adiknya.

Saskia sendiri kerap prihatin akan masa depan pendidikan adik-adiknya.

Maklum, sejak kedua orangtuanya meninggal saat adik-adiknya belum mengerti apa-apa, praktis sumber pendapatan keluarga kecilnya juga terputus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com