Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Seorang Nenek Tewas akibat Kebakaran, Sempat Menolak Diselamatkan Warga

Kompas.com - 29/09/2020, 11:04 WIB
Kontributor Sumba, Ignasius Sara,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

WAINGAPU, KOMPAS.com - Seorang wanita berinisial EL (77) tewas saat kebakaran melanda rumahnya di Desa Palakahembi, Kecamatan Pandawai, Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (28/9/2020).

Dalam keterangan yang diterima, terdapat tiga saksi dalam insiden kebakaran tersebut. Mereka adalah YP (29), DEDM (30), dan MB (14).

Kapolres Sumba Timur AKBP Handrio Wicaksono menjelaskan, awalnya YP melihat kebakaran yang melanda rumah korban.

Saat tiba di lokasi, YP kaget mendapati korban masih berada di dalam rumah. Ia lalu memanggil dan mengajak korban keluar.

Baca juga: Wanita 77 Tahun Tewas Saat Kebakaran Rumah, Sempat Menolak Diselamatkan Warga

YP membawa korban ke teras rumah yang belum terbakar.

Kebakaran itu mengundang perhatian warga lain, DEDM, yang langsung menuju sumber api.

DEDM menghampiri korban dan YP yang berada di teras rumah. Ia melihat rambut korban terbakar.

Dua warga itu berusaha memadamkan api di rambut korban dengan meletakkan beberapa lembar pakaian.

Lalu, DEDM menyuruh YP mematikan meteran listrik di rumah itu. Mereka pun hendak mengevakuasi korban ke tempat yang lebih aman.

Tetapi, korban menyebutkan, masih ada beberapa barang berharga di dalam rumah.

DEDM dan korban masuk ke dalam rumah mengambil barang-barang berharga yang masih tersisa. Saat masuk, api belum membesar membakar rumah itu.

Korban pun melemparkan barang dari dalam rumah, sementara saksi mengumpulkan barang itu di luar.

Setelah selesai, warga lainnya MB masuk ke dalam rumah menyelamatkan korban. Ia melihat bagian tubuh korban terbakar.

Baca juga: Jejak Hewan Liar di Jalur Pendakian Gunung Semeru Terungkap, Ini Penjelasan TNBTS

MB memberitahukan hal itu kepada DEDM yang langsung berlari ke dalam rumah.

Namun, korban tak mau keluar rumah.

"Saksi DEDM berlari masuk ke dalam rumah dan menolong korban, namun korban tidak mau keluar sambil memeluk tiang rumah yang baru sebagian terbakar," kata Handrio dalam keterangan tertulis, Senin.

Handrio mengatakan, korban menolak pertolongan DEDM.

"Korban sempat mengeluarkan kata, biar sudah," kata Handrio.

DEDM berlari menyelamatkan diri karena api mulai membesar membakar atap dan dinding rumah korban.

Kebakaran itu menghanguskan satu rumah semi permanen, sebuah rumah gedeg, dan dua rumah dapur.

Baca juga: Ratusan Orang Senam Tak Jaga Jarak dan Tanpa Masker, Polisi: Penyelenggara Tidak Melapor

Menurut Handrio, api yang membakar rumah itu diduga berasal dari bekas bara yang menyala di dalam rumah dapur.

"Kerugian material diperkirakan kurang lebih Rp 75.000.000," ungkap Handrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com