Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biarkan Konser Dangdut Hajatan Wakil Ketua DPRD Tegal, Polisi: Tak Elok Kami Naik Panggung Hentikan Paksa

Kompas.com - 25/09/2020, 11:18 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Sebuah konser dangdut yang dihadiri ribuan orang penonton digelar di Kota Tegal, Rabu (23/9/2020).

Diketahui, penyelenggara acara itu adalah Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Wasmad Edi Susilo.

Wasmad menggelar hajatan pernikahan dan sunatan anggota keluarganya.

Meski tak mengantongi izin dan mengundang kerumunan di tengah pandemi, polisi pasrah dan tak membubarkan acara.

Baca juga: Sederet Fakta Konser Dangdut Hajatan Wakil Ketua DPRD Tegal, Ilegal dan Polisi Tak Berani Bubarkan

Personel polisi kurang

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Kapolsek Tegal Selatan Kompol Joeharno menjelaskan, pihaknya tidak bisa begitu saja melakukan pembubaran meski acara itu menyalahi aturan.

Alasannya, polisi merasa kekurangan personel.

"Tidak berani menutup paksa mengingat kami dari Polsek tidak mempunyai kekuatan yang signifikan," ujar Joeharno.

Kemudian, polisi juga merasa menghentikan paksa acara dengan naik ke panggung adalah hal yang tak etis dilakukan.

"Alasan kedua, tidak elok rasanya kami naik ke panggung menghentikan paksa," tutur dia.

Baca juga: Ganjar Soal Konser Dangdut di Tegal: Kebangetan, apalagi Dilakukan Pemimpin

Ilustrasi konsershutterstock Ilustrasi konser

Izin tak sesuai dan dicabut

Joeharno melanjutkan, sebenarnya penyelenggara telah mengajukan izin kegiatan.

"Pak Wasmad Edi Susilo yang notabene Wakil Ketua DPRD Kota Tegal mengajukan izin saat 1 September untuk menyelenggarakan pernikahan dan khitan anaknya," kata Kapolsek Tegal Selatan, Kompol Joeharno.

Namun izin yang diajukan tak sesuai dengan penyelenggaraan di lapangan.

Izin acara itu dilakukan dengan tamu yang jumlahnya terbatas. Ternyata, penyelenggara menggelar acara konser dangdut besar-besaran.

Ditambah lagi, ribuan penonton yang hadir tak mempedulikan protokol kesehatan. Mereka berdesak-desakan dan banyak yang tidak mengenakan masker.

Polisi seketika mencabut izin dan meminta penyelenggara menghentikan acara. Tetapi nyatanya, konser tetap berjalan hingga malam.

"Artinya sudah perbuatan melawan hukum. Karena izin yang diberikan tidak sesuai dengan awal yang diajukan hingga akhirnya izin dicabut. Maka tidak ada pengaman anggota malam itu," kata dia.

Baca juga: Ditelepon Ganjar karena Ada Konser di Tengah Wabah, Wali Kota Tegal Minta Maaf

Polisi panggil penyelenggara

Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo.KOMPAS.com/Tresno Setiadi Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo.
Pasca-kejadian itu, Kapolres Tegal Kota AKBP Rita Wulandari Wibowo mengatakan tengah memanggil pihak penyelenggara untuk dimintai keterangan.

"Pihak penyelenggara sedang dimintai klarifikasi oleh Polda Jateng di Mapolres," kata Kapolres, yang enggan menyebut nama siapa yang dipanggil, di Mapolres Tegal Kota, Kamis (24/9/2020).

Rita menegaskan kejadian tersebut tidak akan terulang.

Ia berkomitmen tidak akan memberi izin kegiatan yang berpotensi menjadi sumber penularan virus.

"Kita tidak akan memberikan rekomendasi segala bentuk hiburan atau izin keramaian selama penanganan wabah Covid-19 di Kota Tegal. Ini berlaku sampai ada pemberitahuan terbaru," terangnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Tegal, Tresno Setiadi, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com