Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Dibunuh dan Jasadnya Dibuang ke Semak, Anak Menangis Ceritakan Perjuangan Korban Cari Nafkah

Kompas.com - 24/09/2020, 18:07 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Rani (23) berkali-kali menyeka mata dengan kerudungnya ketika bercerita tentang almarhumah ibunya, Fitri Yanti (45), yang jasadnya ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Minggu (30/8/2020).

Anak sulung almarhumah itu datang ke lapangan Polrestabes Medan pada Kamis (24/9/2020) siang saat akan polisi menggelar konferensi pers penangkapan FP (50), tersangka pembunuhan terhadap Fitri.

Polisi sudah menempel foto-foto korban dan pelaku di sebuah papan serta menyusun sejumlah barang bukti di meja.

Selain itu, ada dua unit sepeda motor Honda Beat warna putih biru BK 6841 AGB dan Honda Vario warna abu-abu BK 6924 AAL.

Baca juga: Mayat Wanita Berhelm Ditemukan di Semak-semak, Ini Ciri-cirinya

Rani yang ditemani anggota keluarga lainnya mengatakan, ia terakhir kali bertemu dengan ibunya pada Jumat (28/8/2020).

Saat itu dia sempat membicarakan tentang niat almarhumah berjualan di Pajak (asar) Halat.

"Itu hari ketiga mama jualan di Pajak Halat. Saya sempat bilang, yakin mama jualan di situ, nanti diapain lagi sama keluarga dia (pelaku)," katanya.

Dikatakannya, sebagai anak dia harus menanyakan keyakinan ibunya untuk kembali berjualan di Pajak Halat.

Pasalnya, pada tahun 2016, keluarga pelaku pernah mendatangi dan menganiaya ibunya. Rani tidak menjelaskan alasan penganiayaan tersebut.

"Mama bertekad keras, jualan lagi, kerja keras untuk cucunya," katanya.

Usai menjelaskan hal itu, Rani menangis. Rani mengatakan, sang ibu pernah merasa takut akan dibunuh oleh pelaku yang merupakan suami korban.

Saat itu, ibunya dalam keadaan lebam-lebam di wajah karena mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

"Akhir 2018, mama dilebam-lebam KDRT, kok bisa kek gini ma. Gak apa-apa katanya. Terus, dibilangnya, mama takut kak, kakak nanti dibunuhnya," katanya menirukan perkataan almarhumah.

Sempat telepon anak sebelum dibunuh

Farhan Aulia (21), anak korban, mengatakan, ibunya menikah dengan pelaku pada tahun 2015. Setelah menikah, mereka sempat tinggal serumah sekitar 5 bulan di suatu tempat.

Ibunya kemudian kembali tinggal bersamanya di Jalan Bromo.

Sejak itu ibunya tak pernah berhubungan lagi dengan pelaku. Apalagi korban sempat dianiaya oleh keluarga pelaku di Pajak Halat.

Farhan mengatakan, ibunya sempat bekerja sebagai ojek online (ojol), namun lebih banyak mengantar makanan. Biasanya, jika akan bepergian, korban selalu berpamitan kepada Farhan.

Lalu pada Sabtu yang nahas itu, korban tidak mengatakan akan pergi ke mana. Hanya saja korban sempat menelepon Farhan dan mengatakan bahwa ia bersama temannya.

"Itu malam hari sekitar jam 9-an mama telepon bilang lagi keluar sama temannya. Tak bilang di mana. Dua puluh menit kemudian kutelpon lagi sudah nggak aktif," katanya.

Hingga pada hari Minggu, Farhan mendapat kabar bahwa ibunya sudah ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan.

"Orang Polsek Percut Sei Tuan datang ke rumah. Dibilangnya ibu sudah meninggal dunia. Kecurigaan langsung ke situ. Nggak ada siapa-siapa lagi, dia (pelaku) itu (yang membunuh)," katanya.

Pukul 15.23 WIB, tersangka FP digelandang oleh petugas dari sel tahanan menuju sebuah ruangan di Polrestabes Medan melewati keluarga korban.

Saat itu, adik laki-laki korban sempat melayangkan tendangan ke perut sembari mengucapkan kekesalannya. "Kau bunuh kakakku ya," katanya.

Petugas mencoba mencegahnya. Namun, salah satu kakak korban juga sempat memukul kepala pelaku yang tampak berjalan dengan tenang.

Melihat itu, petugas kembali bersuara keras melarang kakak korban untuk memukul pelaku. Hingga saat ini, konferensi pers belum juga digelar.

Penangkapan pelaku

Diberitakan sebelumnya, setelah hampir 1 bulan buron, tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan terhadap Fitri Yanti (45) akhirnya diringkus tim Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Medan di Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. 

Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing membenarkan adanya penangkapan tersebut.

Dikatakannya, tersangka berinisial FP dan merupakan orang dekat atau memiliki hubungan spesial dengan korban.

“Iya, sudah tertangkap dan sekarang masih dalam perjalanan ke Medan,” ujarnya ketika dikonfirmasi melalui telepon, Selasa (22/9/2020).

Martuasan tidak merinci proses penangkapannya.

Diketahui, video penemuan jenazah Fitri Yanti sempat viral di media sosial.

Jasad korban ditemukan di semak-semak di Jalan Mahoni, Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang pada Minggu (30/8/2020).

Kapolsek Percut Sei Tuan, AKP Ricky Pripurna Atmaja membenarkan adanya penemuan jasad seorang perempuan di semak-semak.

Baca juga: Dikira Mayat Korban Pembunuhan, Pria Diduga Mabuk Ini Tidur di Selokan

 

Menurutnya, diduga kuat korban meninggal akibat dibunuh karena ada luka sayatan di leher.

“Diduga penyebabnya kematian dari lehernya, digorok. Saluran pernafasannya putus,” katanya.

Dalam kasus tersebut, sepeda motor dan harta benda korban lainnya berupa uang juga hilang.

Korban diketahui bernama Fitri Yanti (45), warga Jalan Bromo, Medan.

Petugas dari Polsek Percut Sei Tuan bersama Tim Inafis turun ke lokasi penemuan jenazah setelah mendapat laporan dari warga. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com