Berikutnya, berdasarkan analisis citra Himawari-8 LAPAN, sebelum terjadinya banjir bandang pada pukul 16.40 WIB, hujan terdeteksi terjadi sejak pukul 15.30 WIB dengan intensitas sedang 40 mm/jam kemudian semakin meningkat menjadi 100 mm/jam pada pukul 16.40 WIB.
Intensitas hujan tertinggi berada pada bagian hulu yaitu di sekitar Gunung Salak.
"Adanya kemungkinan hujan yang terakumulasi dalam 24 jam terakhir menjadi tertampung di daerah hulu kemudian meluap dan menghancurkan bendung alami yang diduga terbentuk dibagian hulu sungai," lanjutnya.
Selanjutnya berdasarkan hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), curah hujan yang terukur di wilayah Pos Perkeb Tugu Menteng, Kecamatan Lengkong dan Pos Ganesha, Kecamatan Cisolok adalah sebesar 88 mm dan 57 mm.
Curah hujan tersebut tergolong tinggi.
"Dari hasil analisa tersebut, kesimpulan yang didapat adalah bahwa meluapnya Sungai Citarik-Cipeucit dan Sungai Cibojong menjadi faktor penyebab terjadinya banjir bandang," lanjutnya.
Data BNPB terkini, hingga Rabu pukul 13.00 WIB, peristiwa tersebut telah berdampak pada 176 KK atau 525 jiwa.
Kemudian sebanyak 78 jiwa terpaksa harus mengungsi.
Sedikitnya 127 unit rumah yang tersebar di 11 desa terdampak, dengan rincian 34 unit rumah rusak berat (RB), 23 rusak sedang (RS) dan 70 rusak ringan (RR).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.