Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penembakan Pendeta Yeremia Zanambani hingga Desakan Membentuk Tim Investigasi

Kompas.com - 21/09/2020, 16:11 WIB
Dhias Suwandi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Meningkatnya eskalasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, juga menjadi sorotan anggota Komisi I DPR RI asal Papua, Yan Mandenas.

Dia telah meminta Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Andika Perkasa untuk memfasilitasi penyelesaian konflik di Kabupaten Intan Jaya yang telah menewaskan Yeremia.

Mandenas juga mendesak agar TNI dan pihak-pihak terkait untuk segera melakukan investigasi dan mengungkap para pelaku rentetan penembakan di Kabupaten Intan Jaya, khususnya kejadian yang terjadi dalam satu pekan ini.

“Khusus penembakan yang terjadi terhadap hamba Tuhan, saya akan mengawal sampai tuntas agar diungkapkan jelas para pelakunya, sehingga perlu diseriusi oleh semua pihak,” kata Mandenas melalui rilis, Senin (21/9/2020).

Dia juga mendesak Panglima TNI, KSAD, Pangdam, dan Kapolda agar serius menangani kejadian di Intan Jaya dengan memerintahkan bupati bersama unsur muspida di daerah segera melakukan pembentukan tim Investigasi, memfasilitasi, serta mencari fakta sebab, akibat, kronologi kejadian dalam sepekan terakhir di Intan Jaya.

Bupati Intan Jaya diminta berada di tempat tugas

Terkait dengan konflik bersenjata di Intan Jaya, Mandenas yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR Papua selama dua periode juga menyoroti tentang ketidakhadiran kepala daerah di lokasi tersebut.

"Saya meminta dengan tegas kepada pemerintah pusat melalui Menko Polhukam dan Mendagri untuk memerintahkan para kepala daerah di Papua agar diwajibkan berada di tempat bersama rakyatnya, untuk menjawab dinamika sosial dan politik di masyarakat," kata dia.

Semua pihak harus bersinergi untuk mengembalikan situasi keamanan di Intan Jaya.

Mandenas menegaskan tidak boleh lagi adanya korban jiwa akibat ketidaktegasan pemerintah dan aparat kemanan.

Hal senada disampaikan Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Papua, Mansyur.

Menurut dia, ada informasi dari anggota kerukunan di Sugapa, Intan Jaya, bahwa mereka saat ini dalam posisi ketakutan.

Ia meminta kepala daerah setempat untuk hadir di tengah masyarakat dan merangkul semua pihak untuk menyelesaikan masalah.

"Kondiis stabil, aman, dan rukun warganya di daerah sebetulnya 70 persen itu ada di tangan bapak-bapak kepala daerah," kata dia.

Ketika seorang kepala daerah ada di tempat tugas, maka segala permasalahan yang muncul akan cepat teratasi.

"Karena itu selaku kepala daerah, perlu ada selalu di tempat karena rakyat itu butuh perhatian. Ketika ada perkembangan dia bisa responsif, artinya dalam konteks ini menyelesaikan masalah tanpa masalah. Jangan menyelesaikan masalah dengan menyisakan masalah," kata Mansyur.

Yang terpenting tiga tungku, yaitu pemerintah daerah termasuk TNI-Polri, pemuka agama, dan tokoh adat, harus dilibatkan, dan bersinergi dalam menyelesaikan segala masalah yang ada.

Dalam sepekan terakhir, TNI menyebut KKB telah berulah sebanyak empat kali di Intan Jaya.

Anggota KKB menembak dua pengemudi ojek dan dua prajurit TNI. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com