Evakuasi pesut dilakukan dengan menggunakan delapan unit perahu dan dua jaring.
Usai ditangkap, tim memodifikasi alat angkut pada bak mobil sebagai media bak berisi air dengan menggunakan terpal plastik.
Baca juga: Rengge, Alat Tangkap Nelayan di Kaltim yang Jadi Penyebab Tertinggi Kematian Pesut
Pada saat yang sama, tim juga melakukan sosialisasi pada masyarakat Desa Tambak untuk selalu dapat berkoordinasi kepada BBKSDA Riau bila menemui kejadian yang sama, serta bersama-sama menjaga kebersihan sungai dari kegiatan pencemaran lingkungan.
"Setelah dilakukan observasi, ikan pesut dilepasliarkan kembali di aliran Sungai Kampar," kata Suharyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.