Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesut Mahakam Pernah Dibawa ke Jakarta untuk Atraksi Pertunjukan

Kompas.com - 17/09/2020, 10:11 WIB
Zakarias Demon Daton,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.comPesut mahakam mamalia langka di Kalimantan Timur yang terancam punah, ternyata pernah dibawa ke Jakarta untuk atraksi pertunjukan.

Peristiwa itu terjadi pada 1975 sampai 1988.

Dalam kurun waktu tersebut ada 28 ekor pesut ditangkap dihabibat aslinya di Sungai Mahakam, dibawa ke Jakarta dan dipelihara sekaligus dipamerkan di Ocean Narium, Taman Impian Jaya Ancol Jakarta.

“Tepat 19 Mei 1978 untuk pertama kali pesut mahakam di pertontonkan di gelangang samudera Ancol Jakarta,” ungkap Muhammad Sarip, Penulis Buku Sejarah Sungai Mahakam kepada Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).

Saat itu, kata Sarip, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengangkut enam ekor untuk pertunjukan di Taman Impian Jaya Ancol Jakarta.

“Atraksi pesut itu dipertontonkan ke khalayak ramai,” kata Sarip.

Baca juga: Pesut Mahakam Terancam Punah, Ini Caranya Berkembang Biak

Sarip menuturkan, saat itu pesut mulai terkenal.

Pers ibu kota, lanjut Sarip, menyebut mamalia langka asal Kaltim itu sebagai lumba-lumba Mahakam.

Karena kelangkaannya, tahun 1975 menteri pertanian menetapkan pesut sebagai jenis satwa yang dilindungi.

Keputusan itu berdasarkan SK Menteri Pertanian Nomor 45/Kpts/Um/1/1975.

Dosen senior Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman Samarinda Iwan Suyatna menambahkan saat dibawa Jakarta pesut disimpan dalam akuarium besar.

“Berharap hewan langka ini bisa adaptasi dan bertahan hidup di sana, ternyata tidak bisa,” ungkap dia saat dihubungi terpisah.

Setelah di Jakarta, pesut beberapa kali mati kemudian ditangkap dan diangkut lagi ke Jakarta.

Begitu seterusnya hingga puluhan ekor.

“Karena waktu itu belum ada UU konservasi. Jadi bisa diangkut kemana-mana, beda dengan sekarang enggak bisa,” jelas dia.

Baca juga: Seekor Pesut Mahakam Ditemukan Mati di Perairan Kukar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com