Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesut Mahakam Terancam Punah, Ini Caranya Berkembang Biak

Kompas.com - 16/09/2020, 11:02 WIB
Zakarias Demon Daton,
Khairina

Tim Redaksi

Menurut riset Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species Of Indonesia (RASI) 2017, pesut disebut mempunyai banyak tingkah laku.

Di antaranya melompat, melakukan salto, melambaikan ekor dan sirip, menyemprotkan air, mengintip, berkejaran, dan melengkungkan badan saat menyelam.

Warna kulit pesut biasanya keabu-abuan hingga abu-abu terang. Pesut dewasa berukuran panjang 1,9 meter sampai 2,75 meter, sedangkan saat masih bayi lebih kurang 76 sentimeter.

Makanan utamanya yakni ikan. Seekor pesut mahakam yang memiliki berat 50 kilogram mampu memakan ikan sebanyak 5-10 kilogram setiap harinya.

Pada era 1970-an, populasi pesut banyak didapati di perairan Sungai Mahakam wilayah Samarinda.

Bahkan, warga Samarinda tempo dulu menjadikan pesut sebagai hiburan gratis karena atraksinya di atas permukaan air.

Bergeser ke 1980-an, kawanan pesut yang suka bermain di perairan wilayah Samarinda bergeser menuju hulu Mahakam.

Itu karena ramainya aktivitas kapal bermesin di Sungai Mahakam seiring masuknya perusahaan kayu.

Setelah kejayaan kayu, masuklah pertambangan batu bara dan perkebunan yang makin memperkeruh habibat pesut.

Di tahun 1976, Dinas Perikanan Kaltim memprediksi populasi pesut sekitar 1.500 sampai 2.000 ekor.

Hingga tahun 2020, jumlah pesut yang kini hidup di perairan sungai Mahakam berkisar 80-81 ekor.

Sejak tahun 2000, pesut mahakam masuk daftar terancam punah yang dirilis oleh International Union for Conservation of Nature (Hilton-Taylor 2000).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com