Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Ingin Tiru PSBB Jakarta, Pemkot Solo Pilih Opsi Isolasi Wilayah Mulai Tingkat RT

Kompas.com - 15/09/2020, 15:58 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, memilih opsi isolasi wilayah guna menekan dan memutus rantai penyebaran Covid-19.

Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo mengatakan, isolasi wilayah dianggap lebih efektif untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sebab, Solo tidak bisa menerapkan lockdown maupun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) seperti yang diterapkan DKI Jakarta tanpa dukungan kabupaten sekitar.

"Saya mau me-lockdown wilayah manapun tidak ada perkembangannya. Karena di Solo titik dari enam kabupaten dan kota sentralnya seperti Jabodetabek," kata Rudy di Solo, Jawa Tengah, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Lima Tenaga Kesehatan di Solo Positif Corona, Diduga Terpapar dari Pasien

"Begitu ada yang terpapar (Covid-19) langsung kita gerakkan isolasi wilayah di sana. Logistik kita kirim dan tidak boleh keluar maupun masuk wilayah itu," sambung dia.

Isolasi wilayah yang dimaksudkan adalah apabila ada warga satu rukun tetangga (RT) ada yang positif terpapar Covid-19, maka satu RT diberlakukan isolasi wilayah.

Rudy mengungkap, isolasi wilayah ini pernah diterapkan di kawasan Joyotakan, Kecamatan Serengan.

Hasilnya, penyebaran Covid-19 di wilayah itu juga berhasil dihentikan.

"Namun, sekarang ini klaster baru Covid-19 di Solo tersebar. Akhirnya, isolasi mandiri dalam keluarga dan diawasi oleh Jogo Tonggo di lingkungan masing-masing," kata Rudy.

Baca juga: Harimau Sumatera Buntung Asal Lembah Hijau Dijodohkan dengan “Gadis Solo”

Rudy menegaskan Solo tidak akan menerapkan PSBB karena berpotensi akan mengganggu roda perekonomian masyarakat.

Selama pandemi virus corona roda perekonomian di Solo terus bergerak. Perputaran tersebut ditopang sebagian besar dari sektor pasar dan ekonomi kecil.

"Sebenarnya ekonomi kita ini bergeliat terus. Lha, kalau kita PSBB (perekonomian) mati," ujar Rudy.

Sekretaris Daerah (Sekda) Solo sekaligus Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan terus mengkampanyekan disiplin menerapkan protokol kesehatan bagi masyarakat.

Baca juga: Alasan Pemkot Solo Tidak Menerapkan PSBB seperti DKI Jakarta

Penerapan protokol kesehatan dengan memakai masker saat keluar rumah, menjaga jarak, menghindari tempat berkerumun dan mencuci tangan secara bersih menggunakan sabun sangat efektif mengurangi risiko tertular Covid-19.

"Efektif itu menggunakan masker sama jaga jarak. Pengalaman di Swedia. Eropa paling rendah di sana masyarakatnya juga acuh. Tidak ada lockdown tidak ada apa-apa, tapi dia cuci tangan dan jaga jarak sangat disiplin," kata Ahyani.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com