Dia mengeklaim bahwa alatnya sudah mampu mengaliri 20 hektar sawah.
Hal itu dibuktikan di Desa Tingkem, Kecamatan Kota Juang, Bireuen.
Menurut Syukri, cara kerja alat buatannya cukup sederhana, mengacu ke teori Pascal, di mana tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup akan diteruskan sama besar ke segala arah.
Adapun nama jingki ie dalam bahasa Aceh berarti lesung air.
Syukri berharap alatnya itu bisa menjadi alat bantu kemakmuran petani di Aceh.
“Sekarang ini saya siap memasang alat ini di mana saja. Saya juga siap kolaborasi dengan berbagai pihak. Saya buat semampu saya, membantu petani,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.