Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nama Seorang Pemuda Aceh Viral Setelah Ciptakan Jingki Ie Tanpa Mesin

Kompas.com - 10/09/2020, 16:50 WIB
Masriadi ,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi


BIREUEN, KOMPAS.com – Nama Syukri yang merupakan pemuda asal Desa Cot Jrat, Kecamatan Kota Juang, Kabupaten Bireuen, Aceh, menjadi viral di media sosial.

Pompa air rancangan Syukri yang disebut jingki ie bisa mengairi dataran tinggi dengan menggunakan sistem pipa paralel.

Pompa tersebut tanpa menggunakan mesin atau baterai.

“Awalnya saya buat di desa saya tahun lalu. Semakin kemari, semakin banyak petani yang memesan alat ini. Saya bersyukur bisa membantu petani, membuat sawah mereka teraliri dengan alat sederhana ini,” kata Syukri saat dihubungi, Kamis (10/9/2020).

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepri, Jambi, dan Bengkulu 10 September 2020

Dia menyebutkan, uji coba alat jingki ie itu sebenarnya sudah dilakukan 17 tahun lalu.

Ide awalnya untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan air di area persawahan.

Apalagi, mayoritas sawah tadah hujan di Aceh.

“Unsur hara tanah kita di Aceh itu bagusnya luar biasa. Kendala utama hanya air. Dari situlah saya terpikir mencari solusi air ini,” kata Syukri.

Baca juga: 2 Hari Setelah Terdampar di Aceh, 2 Warga Rohingya Meninggal

Menurut Syukri, puluhan alat itu telah dipesan petani di sejumlah desa dan kabupaten di Aceh.

Syukri mengatakan, Kabupaten Gayo Lues yang memiliki dataran tinggi juga menggunakan alat buatannya itu.

Dengan kebutuhan air yang mencukupi, diharapkan produksi padi semakin bertambah.

“Pemerintah harus hadir di titik masalahnya, mengatasi air petani,” kata dia.

Syukri enggan menyebutkan berapa biaya pembuatan jingki ie tersebut.

Dia mengatakan, biayanya sangat variatif, tergantung ukuran alat.

Soal luas areal sawah yang dialiri, menurut Syukri, sangat bisa diatur sesuai kapasitas alat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com