Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Ambon: Jakob Oetama Mewarisi Nilai-nilai Nasionalisme yang Patut Dilestarikan

Kompas.com - 09/09/2020, 23:14 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 

AMBON, KOMPAS.com - Wafatnya pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama tidak hanya membawa duka bagi insan pers Indonesia.

Namun, juga berbagai tokoh dan elemen masyarakat Indonesia termasuk juga yang ada di daerah.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy mengatakan, Jakob tak hanya sebagai sosok penting di dunia pers Tanah Air tapi juga merupakan pejuang keadilan.

"Indonesia kehilangan sosok pejuang keadilan dan kebenaran," kata Richard, kepada Kompas.com, Rabu (9/9/2020) malam.

Baca juga: Khofifah: Jakob Oetama Sosok Cerdas, Humanis, dan Sederhana

Richard mengungkapkan, Jakob merupakan salah satu tokoh pers nasional yang sangat gigih memperjuangkan keadilan bagi masyarakat melalui tulisan dan gagasannya.

Melalui pemikiran dan tulisan-tulisannya Jakob telah menunjukkan sikapnya sebagai seorang tokoh yang sangat peduli dengan masyarakat bangsa dan negara.

"Melalui pena-nya perubahan demi perubahan telah kita rasakan sampai dengan kepergiannya," kata dia.

Richard juga menilai almarhum adalah sosok nasionalisme sejati, karena semasa hidupnya almarhum telah mengajarkan banyak hal tentang persaudaraan dan saling menghormati sesama anak bangsa.

"Almarhum telah mewarisi nilai-nilai nasionalisme yang kental dan patut diwarisi dan dilestarikan oleh kita, yang masih memiliki kesempatan untuk berbuat bagi bangsa ini," ungkap dia.

Mewakili Pemerintah Kota Ambon, Richard menyampaikan rasa berbelasungkawa yang mendalam atas kepergian almarhum.

"Secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Ambon, saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas kepergian almarhum, sang pejuang keadilan, semoga tenang di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar dia.

Jakob Oetama meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (9/9/2020).

Jakob wafat karena mengalami gangguan multiorgan. Usia sepuh kemudian memperparah kondisi Jakob hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir.

Baca juga: Ridwan Kamil: Pak Jakob Oetama Sosok Luar Biasa

Jakob Oetama lahir di Borobudur, Magelang, 27 September 1931. Almarhum wafat pada usianya yang memasuki 88 tahun.

Dia mengawali kariernya pertama kali menjadi seorang guru.

Namun, dia kemudian memilih jalan sebagai wartawan hingga kemudian mendirikan jaringan media terbesar, Kompas Gramedia, bersama rekannya, PK Ojong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com