KULON PROGO, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai menerapkan isolasi mandiri di rumah maupun tempat khusus yang disediakan bagi para penderita Covid-19 yang tidak menunjukkan gejala atau orang tanpa gejala (OTG).
Langkah ini menyusul kasus positif Covid-19 yang terus meningkat dari hari ke hari belakangan ini.
Peningkatan melebihi jumlah fasilitas ruang isolasi bagi para penderita di rumah sakit.
Baca juga: Satu Pasien Covid-19 Kulon Progo Sembuh Setelah 77 Hari Dirawat dan 25 Kali Swab
Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengungkapkan, pemerintah sangat hati-hati menerapkan langkah ini.
Pertimbangannya tergantung kondisi pasien, kelayakan tempat tinggal selama isolasi di tengah masyarakat, hingga soal kemampuan para petugas pelaksana memantau pasien yang isolasi.
“Saat ini ruang isolasi sudah penuh semua, sehingga ada beberapa orang tanpa gejala (OTG) yang kita berlakukan isolasi mandiri, dengan mengingat kondisi OTG dan kelayakan rumah untuk isolasi. Semua dilakukan dengan pemantauan petugas," kata Dokter Budi, sapaan Sri Budi, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (6/8/2020) malam.
Kasus Covid-19 telah mencapai 91 penderita di Kulon Progo sejak penyakit ini menjangkiti negeri pada awal Maret 2020.
Baca juga: Lansia di Kulon Progo Meninggal karena Covid-19, Pernah Bertemu Tamu dari Jakarta
Sebanyak 49 kasus dinyatakan sembuh. Mereka yang masih dalam perawatan sebanyak 39 kasus. Tiga meninggal dunia.
Mayoritas kasus Covid-19 di Kulon Progo merupakan OTG.
Yang berarti lebih banyak mereka dengan fisik tampak sehat. Tidak terlihat demam, batuk, pilek dan sesak nafas, tapi mengidap virus SARS CoV-2.