Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cerita Mbah Ginem, Nasi Bungkus dan Uangnya Diambil Pembeli | Bos Meubel Dibunuh Perampok

Kompas.com - 06/09/2020, 06:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

Sejumlah warga di Banjar Dinas Kecicang Islam, Desa Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali, kehilangan indra penciuman dan perasa.

Adapun kejadian itu berlangsung sejak Januari 2020 hingga awal September.

Kepala Dinkes Karangasem Gusti Bagus Putra Pertama mengatakan, gejala ini dialami warga dalam beberapa bulan terakhir dan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan.

"Memang benar ada banyak warga yang mengalami gangguan penciuman itu sejak Januari 2020 sampai kemarin," kata Bagus saat dihubungi, Jumat (4/9/2020).

"Kita lacak dan dari 4.000 warga (populasi) di sana, tinggal dua yang mengalaminya, dan dia sudah (berangsur-angsur) membaik," sambungya.

Kata Bagus, warga di desa itu tidak terindikasi terpapar Covid-19. Sebab tidak ada keluhan lain selain hilangnya indra penciuman.

Baca juga: Warga Bali yang Tiba-tiba Kehilangan Indra Penciuman dan Perasa Sembuh karena Hal Ini

 

5. Penjelasan mahasiswa yang ngaku diculik

Seorang mahasiswa Universitas Pattimura Ambon, Muhamad Syahrul Wadjo, diculik sekelompok orang tidak dikenal di kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Rabu (2/9/2020) malam.

Penculikan terjadi saat korban sedang berbicara dengan seseorang lewat telepon tak jauh dari Sekretariat HMI Ekonomi, Universitas Pattimura, sekitar pukul 22.30 WIT.

Didampingi Kapolresta Pulau Ambon Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang dan Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat, Syahrul membantah telah diculik.

Selain itu, Syahrul juga mengaku tidak ditodong atau dipukuli oleh pihak yang membawa paksa dirinya seperti dijelaskan beberapa rekannya sebelumnya.

Dikatakannya, orang yang membawa paksa itu menginterogasi dirinya di sebuah tempat.

"Saya dibawa ke Lapiaso, di situ saya diinterogasi, saya disuruh meminta maaf kepada Bapak Gubernur Maluku (Murad Ismail) atas penyampaian (pernyataan) saat demonstrasi di depan Kantor Gubernur," kata Syahrul di Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Jumat (4/9/2020).

Sementara itu, Kapolresta Pulau Ambon Kombes Pol Leo Surya Nugraha Simatupang mengaku, keterangan yang diberikan Syahrul sangat membingungkan penyidik karena selalu berubah-ubah.

“Kita mengikuti rangkaian cerita ini dan ada beberapa keanehan Sahrul Wadjo ini kita melihat sepertinya kita tidak bisa menduga-duga, sepertinya ada keterangan yang belum benar diberikan,” kata Leo.

Baca juga: Saya Diinterogasi, Saya Disuruh Meminta Maaf kepada Bapak Gubernur Maluku

 

Sumber: KOMPAS.com (Penulis : Nurwahidah, Rahmat Rahman Patty, Aji YK Putra, | Editor : Dheri Agriesta, David Oliver Purba, Robertus Belarminus, Aprilia Ika, Rachmawati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com