Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Cerita Mbah Ginem, Nasi Bungkus dan Uangnya Diambil Pembeli | Bos Meubel Dibunuh Perampok

Kompas.com - 06/09/2020, 06:03 WIB
Candra Setia Budi

Editor

2. Bos meubel dibunuh perampok

Teka-teki jasad Sidik Purwanto (60), bos meubel yang tewas dibunuh pada tujuh tahun lalu karena menjadi korban perampokan akhirnya diketahui.

Terungkapnya jasa Sidik, setelah polisi berhasil menangkpa Muslimin (37), eksekutor yang menguburkan jasad korabn.

Ternyata, jasad korban dikubur di pinggir sawah, dengan jarak satu kilometer dari rumah Yuliana (pelaku) di Kompleks RSUP Sungai Kundur, RT 13/03, Kelurahan Mariana, Kecamatan Banyuasin 1, Banyuasin, Sumatera Selatan.

Saat dievakuasi, tubuh Sidik pun sudah dalam kondisi tinggal tulang belulang berbungkus karung yang telah rusak.

"Yang menguburkan jenazah korban adalah tersangka Yuliana dan Muslimin. Sehingga ketika Yuliana ini bunuh diri kami kesulitan mencari lokasi korban dikuburkan. Sempat dua kali dicari namun tidak ketemu," kata Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Suryadi, Sabtu (5/9/2020).

Baca juga: Bos Meubel Hilang Dibunuh Perampok, Jenazahnya Ditemukan 7 Tahun Kemudian di Pinggir Sawah

 

3. Polisi ganti sapi milik Samsudin

Suasana Syamsuddin menerima sapi di Dusun Lajongko,  Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Sabtu (5/9/2020).KOMPAS.com/NURWAHIDAH Suasana Syamsuddin menerima sapi di Dusun Lajongko, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Sabtu (5/9/2020).

Samsudin (74), kini sudah bisa bernapas setelah sapi miliknya yang ditembak mati di belakang Asrama Polsek Pasimasunggu, pada Minggu 16 Agustus 2020 lalu sudah diganti yang baru.

Penyerahan sapi berlokasi di Dusun Lajongko, Kabupaten Kepualaun Selayat, Sulawesi Selatan, Sabtu (5/9/2020).

Penyerahan sapi dengan harga Rp 7 juta itu, disaksikan Samsuddin dan anaknya Syahrul, Kepala Dusun Benteng Selatan Lukman, anggota Polsek Pasimasunggu Bripka Nur Awal dan warga Kampung Lanjongko Tasman.

Syahrul berharap, semoga tidak terjadi hal-hal seperti ini lagi. Serta tidak ada kesewenang-wenangan aparat kepolisian.

"Karena pada dasarnya kepolisian untuk mengayomi masyarakat, mengusahakan keamanan bukan meresahkan keadaan masyarakat," katanya.

Sementara itu, Kapolres Selayar Kapolres Selayar AKBP Temmangnganro Machmud mengatakan, ternyata sudah ada sapi pengganti dan sempat ditunjukkan, tapi Syamsuddin tidak suka sapi tersebut.

"Saya pikir sudah selesai kasusnya ternyata masih ada hambatan, karena korban ingin sapi yang bagus atau minimal mirip dengan sapinya. Hari ini sudah digantikan sapi baru dengan harga Rp 7 juta," ungkapnya.

Baca juga: Polisi Ganti Sapi Harga Rp 7 Juta untuk Samsuddin

 

4. Warga Bali tiba-tiba kehilangan indra penciuman

Ilustrasi hidung.Getty Images/Hans Neleman Ilustrasi hidung.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com