Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Demo di Kantor Gubernur Maluku, Mahasiswa Diculik, Dipukuli, lalu Dilepaskan

Kompas.com - 03/09/2020, 14:19 WIB
Dheri Agriesta

Editor

KOMPAS.com - Seorang mahasiswa Universitas Pattimura Muhammad Syarul Wadjo menjadi korban penculikan di Kawasan Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, pada Rabu (2/9/2020) malam.

Syahrul bersama rekan-rekannya berkumpul di Sekretariat HMI Ekonomi, Universitas Pattimura.

Mereka baru saja selesai menggelar demonstrasi di depan Kantor Gubernur Maluku dari pagi hingga sore hari.

Syahrul yang saat itu sedang menelepon tak jauh dari Sekretariat HMI Ekonomi Universitas Pattimura didatangi beberapa orang tak dikenal.

Ia diculik dan dimasukkan ke dalam mobil oleh beberapa pelaku sekitar pukul 22.30 WIT.

Baca juga: Usai Demo di Kantor Gubernur, Seorang Mahasiswa Diculik Orang Tak Dikenal

Polisi membenarkan penculikan yang dialami Syahrul. Kasus penculikan ini pun masih didalami Polresta Pulau Ambon.

Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhamad Roem Ohoirat mengatakan, korban mengaku dianiaya para penculik.

”Korban sempat dipukuli saat ditangkap, dan menurut korban aksi (penculikan) itu ada kaitan dengan materi demo kemarin,” kata Roem di Polresta Pulau Ambon, Kamis (3/9/2020).

Dilepaskan penculik

Delapan jam ditawan para penculik, Syahrul dibebaskan pada Kamis (3/9/2020) sekitar pukul 06.00 WIT.

Muhamad Syahrul Wadjo (berbaju hitam) korban penculikan orang tak dikenal sementara diminta leterangan ya oleh penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pulau_Pulau Lease, Kamis (3/9/2020)KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY Muhamad Syahrul Wadjo (berbaju hitam) korban penculikan orang tak dikenal sementara diminta leterangan ya oleh penyidik Polresta Pulau Ambon dan Pulau_Pulau Lease, Kamis (3/9/2020)
Ketua HMI Cabang Ambon Abdul Khalik Lapalelo mengatakan, korban datang sendiri ke Sekretariat HMI Ambon.

"Korban dilepas para penculik pagi tadi, jadi dia datang sendiri ke sekretariat," kata Khalik.

Khalik mengaku tak tahu di mana mahasiswa itu dilepaskan.

"Kita juga tidak tahu dia dilepas di mana,” kata Khalik.

Baca juga: Seorang Mahasiswa Diculik Usai Demonstrasi, Polisi: Korban Mengaku Dipukuli

Khalik mengutuk keras aksi penculikan itu. Polisi harus mengungkap dalang di balik penculikan mahasiswa tersebut.

“Kami minta polisi menangkap para pelaku dan mengungkap siapa aktor intelektual di balik aksi penculikan ini,” kata Khalik.

Penculik bawa parang

Salah satu rekan korban, Fadel Ibrahim mengatakan, penculikan itu disaksikan sejumlah mahasiswa yang berada di Sekretariat HMI Ekonomi, Universitas Pattimura.

Saat menjalankan aksinya, penculik menggunakan dua mobil berwarna hitam.

"Tadi kita banyak di dalam sekretariat, tiba-tiba dua mobil pribadi warna hitam muncul dan langsung menculik Syahrul yang sedang menelepon seseorang," kata Fadel saat dihubungi Kompas.com, Kamis (3/9/2020) dini hari.

 

Fadel menyebutkan, salah satu penculik terlihat membawa parang dan menodong korban.

Para penculik juga mengenakan masker dan topi. Sehingga, mahasiswa tak bisa mengenali para pelaku.

"Korban sempat berteriak minta ampun, tapi dia dibanting lalu dimasukkan ke dalam mobil," kata Fadel.

Baca juga: Diusung PDI-P di Pilkada, Eri Cahyadi Ajukan Surat Pengunduran Diri kepada Risma

Para pelaku juga sempat mengejar beberapa mahasiswa lain yang ada di sekitar lokasi. Namun, mereka kabur.

Setelah kejadian tersebut, Fadil dan sejumlah rekannya langsung mendatangi Kantor Polresta Ambon untuk melaporkan dugaan penculikan itu.

Kini, Syahrul bersama beberapa rekannya menjalani pemeriksaan di Polresta Pulau Ambon terkait kasus tersebut.

(KOMPAS.com - Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com