Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tahun Ini Gagal Seleksi Akpol Hanya karena Difitnah Terkonfirmasi Positif Corona"

Kompas.com - 02/09/2020, 14:16 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Anggie Kristiadji Putri (19) harus mengubur impiannya lantaran gagal masuk ke Akpol.

Padahal, Anggi mencatatkan prestasi yang cemerlang. Ia meraih peringkat pertama seleksi Akpol di Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

"Tahun ini, saya rangking pertama dan juga gagal berangkat (seleksi Akpol) hanya karena difitnah terkonfirmasi positif corona, kata dia, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Gagal Masuk Akpol karena Disebut Positif Corona, Anggie Daftar ke UI

Disebut positif Covid-19

Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona.Shutterstock Ilustrasi tes Covid-19, deteksi Covid-19, pengujian virus corona.
Awalnya, Anggi mengikuti seleksi Akpol dan menjadi peringkat pertama di Kepri.

Sebelum melanjutkan seleksi di tingkat pusat, kandidat diharuskan mengikuti tes swab di lembaga resmi yang ditunjuk.

Dari hasil tes usap itu, sebagian kandidat terkonfirmasi positif hingga gagal berangkat ke seleksi Akpol tingkat pusat.

Namun, Anggi didampingi orangtuanya kemudian menjalani tes swab secara mandiri di salah satu klinik di Batam.

Hasilnya, ia dinyatakan negatif Covid-19.

Baca juga: Nyaris Mundur dari Seleksi Polwan karena Tak Punya Biaya Rapid Test, Nurlindah: Sempat Frustrasi

 

Kain merah putih raksasa membentang di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Pemasangan kain merah putih tersebut dilakukan oleh delapan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala UI.Dok. UI Kain merah putih raksasa membentang di Gedung Rektorat Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Pemasangan kain merah putih tersebut dilakukan oleh delapan anggota Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mapala UI.
Mendaftar di UI

Anggi memilih ikhlas lantaran disebut positif Covid-19 dalam proses seleksi tersebut.

"Mungkin Allah memiliki kehendak lain untuk saya," ujar dia.

Gagal melanjutkan seleksi Akpol ke tingkat pusat, Anggi memilih menempuh pendidikan di Universitas Indonesia (UI).

Ia tengah mempersiapkan diri mendaftar di kelas Internasional pada Program Studi Arsitektur UI.

"Ini saya lagi daftar ulang biar bisa berkuliah di UI," tutur Anggi.

Baca juga: UI Minta Pemerintah Perbaiki Komunikasi Risiko Terkait Covid-19

Bukan kegagalan pertama

IlustrasiKOMPAS/DIDIE SW Ilustrasi
Anggi bercerita, apa yang dialaminya bukanlah kegagalan kali pertama.

Tahun 2019 lalu, Anggi pernah mengikuti seleksi Akpol hingga meraih peringkat kedua seleksi.

"2019 lalu saya rangking dua, tapi gagal berangkat juga saat tes kesehatan kedua," kata dia.

Tahun ini pun, Anggi kembali gagal karena disebut positif Covid-19.

Sempat terpukul, Anggi perlahan bangkit dan kembali berupaya meraih cita-citanya yang lain.

"Doakan saja saya berhasil di UI dan bisa berbuat yang terbaik untuk orang banyak, terutama untuk kedua orangtua saya," ujar dia.

Baca juga: Saya Tegur Dua Kali, Oknum TNI Itu Malah Mengeluarkan Senjata Apinya di Depan Saya

Ilustrasi tes Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona.Shutterstock Ilustrasi tes Covid-19 untuk mendeteksi infeksi virus corona.

Penjelasan kepolisian

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Humas Polda Kepri Kombes Harry Goldenhardt mengatakan, kasus gugur dalam seleksi lantaran corona tak hanya terjadi di Polda Kepri saja. Namun juga terjadi di Aceh dan Kalimantan Timur.

Harry menjelaskan, peserta awalnya mengikuti tes Akpol tingkat daerah.

Mereka yang terpilih akan melanjutkan seleksi di tingkat pusat.

Sebelum berangkat ke pusat, para kandidat harus menjalani tes swab di lembaga yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan.

Lembaga itu, kata Harry, adalah lembaga resmi dengan laboratorium berstandar dan dipakai oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Mereka yang dinyatakan positif Covid-19 tak bisa melanjutkan seleksi selanjutnya.

Ia pun mengimbau pada calon taruna atau taruni yang gagal memiliki jiwa besar dan mengikuti tes seleksi tahun mendatang.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Abba Gabrilin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com