KOMPAS.com - Tiga pemuda Makassar jadi korban penembakan yang dilakukan petugas kepolisian. Mereka adalah Anjas (23), Iqbal (22) serta Amar (18).
Setelah menjalani perawatan, Anjas yang mengalami luka tembak di kepala akhirnya meninggal dunia. Sementara Iqbal dan Amar mengalami luka tembak di bagian betis.
Kapolres Pelabuhan Makassar AKBP Kadarislam menjelaskan kronologi kejadian tersebut.
Ia mengatakan peristiwa yang terjadi pada Minggu (30/8/2020) dini hari itu berawal saat anggota polisi melakukan penyelidikan kasus pengeroyokan.
Baca juga: Tiga Warga Diduga Jadi Korban Salah Tembak Polisi, Ini Kata Kapolres Pelabuhan Makassar
Saat itu petugas kepolisian menanyakan sebuah alamat ke pemuda yang sedang minum minuman keras.
Namun saat ditanya, tiba-tiba ada yang memukul petugas dari belakang.
"Begitu mau tanya alamat terus anggota ditanya anggota apa bukan, tiba-tiba ada yang mukul dari belakang," kata AKBP Kadarislam kepada Kompas.com melalui telepon, Minggu (30/8/2020) siang.
Saat itu, petugas kepolisian sempat menunjukkan identitas kepada warga.
Baca juga: Satu Warga Makassar yang Kena Tembak Polisi Meninggal Dunia
Namun karena ada memukul anggota dari belakang, situasi memanas. Selain dipukul, petugas juga diteriaki pencuri. Warga yang ada di lokasi pun mengejarnya.
Karena merasa terpojok, polisi kemudian membela diri dengan melepaskan tembakan peringatan menggunakan peluru tajam.
Kadarislam mengatakan ia belum bisa memastikan apakah ada unsur kesengajaan di inseden tersebut.
"Cuma sekarang lagi mau cari kenapa bisa ada warga ketembak begitu," ujarnya.
"Dugaan sementara salah tembak. Iya (pakai) peluru tajam," ungkapnya
Baca juga: 3 Pemuda di Makassar Diduga Jadi Korban Penembakan Polisi, 1 Orang Kritis
Enam polisi tersebut berasal dari Polsek Ujung Tanah dan Polres Pelabuhan Makassar.
AKBP Kadarislam menjamin transparansi pemeriksaan polisi yang diduga melepas tembakan yang mengenai warga.
Apalagi diketahui jika 3 pemuda yang tertembak itu bukan bagian dari para pemuda mabuk yang ditanyai alamat oleh petugas.
Baca juga: Buntut Penembakan 3 Warga, 6 Polisi Diperiksa Propam Polda Sulsel
Tak hanya itu. Mantan Kapolres Bone ini mengatakan ada kemungkinan jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakam ini bertambah
"Korban sudah kami temui dan keluarganya. Kami tetap transparan kalau ada anggota yang salah itu tetap akan kami tindak," ujar Kadarislam.
Walaupun sudah menemui keluarga korban, Kadarisman akan kembali menemui keluarga korban karena mereka keberatan atas peristiwa yang terjadi pada anaknya.
Baca juga: Polisi Gelar Rekonstruksi Penembakan Pengusaha di Kelapa Gading Hari Ini
Saat berada di dalam rumah, Jawad sempat mendengar letusan senjata berkali-kali. Namun ia tak tahu pasti kronologi sang anak bisa tertembak.
Saat kejadian pukul 01.30 Wita, Jawad memastikan tak ada ada perang kelompok di sekitar lokasi.
"Saya juga tidak tahu ceritanya bagaimana karena yang korban 3 ini kena tembak. Pas teriak Binmas, jangan menembak, baru berhenti menembak. Itu saja Binmas bergetar karena hampir juga dia kena tembak," kata Jawad saat berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
Ia bercerita mendapatkan informasi jika tembakan itu dilepaskan oleh polisi.
"Pas sudah berhenti baru dikejar sama warga. Tidak ada perang, cuma tiba-tiba saja," ujar Jawad.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Himawan | Editor: Farid Assifa, Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.