Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Sekda Bondowoso, Jadi Tersangka Kasus Pengancaman hingga Chat Pribadi Tersebar

Kompas.com - 28/08/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Bondowoso, Syaifullah menjadi sorotan publik setelah chat pribadinya dengan ASN perempuan tersebar di media sosial.

Tak hanya itu. Syaifullah juga diberhentikan sementara dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Timur karena terlibat kasus ancaman kekerasan pada mantan Kepala BKD Bondowoso dan salah satu pegawai BKD.

Ia ditetapkan sebagai tersangka pada pertengahan Juni 2020 lalu.

Kasus tersebut berawal saat Syaifullah belum dilantik sebagai Sekda.

Baca juga: Ditetapkan Jadi Tersangka, Sekda Bondowoso Minta Pemeriksaan Ditunda

Saat itu, Syaifullah menilai BKD lambat dan tidak mengindahkan perintah bupati untuk segera melantik dirinya.

Syaifullah kemudian mengancam Kepala BKD yang dijabat oleh Alun Taufana. Syaifullah juga mengancam akan memindahkan seluruh staf BKD dan memenjarakan mereka.

Pada Senin (22/6/2020), Sekda Syaifullah diperiksa sebagai tersangka oleh penyidik Polres Bondowoso.

Sementara itu kuasa hukum Syaifullah, Husnus Sidqi mengatakan sampai sekarang ancaman kekerasan itu tak pernah dilakukan oleh Syaifullah.

Baca juga: Sekda Bondowoso Syaifullah Jadi Tersangka Kasus Pengancaman

“Itu hanya sikap emosi Pak Sekda saja, tidak ada mengancam kemudian ada tindakan sesuai pasal yang disangkakan,” tutur dia, Senin (22/6/2020).

Husnus mengatakan setelah mengancam lewat telepon, Syaifullah langsung mendatangi Alun.

Kedatangan Alun untuk mempertanyakan alasan undangan pelantikannya sebagai Sekda tidak segera disebar.

Setelah berdiskusi dengan Alun taufana, Syaifulla menilai BKD bertanggung jawab atas pelantikan dirinya.

Bahkan ada lima saksi yang menyaksikan pertemuan antara Sekda dengan Alun taufana di kantor BKD tersebut.

Baca juga: Status Tersangka Sekda Bondowoso Disebut Dipaksakan

Sekda Bondowoso SyaifullahKOMPAS.COM/A. FAIZAL Sekda Bondowoso Syaifullah
Husnus menegaskan tidak ada tindakan yang mengarah pada kekerasan dalam pertemuan tersebut. Bahkan, mereka berdua, Sekda Syaifullah dan Alun Taufana bersalaman dan berpelukan.

Selain itu, Husnus juga mempertanyakan rekaman suara ancaman kekerasan yang beredar di media sosial. Sebab, peristiwa itu terjadi beberapa bulan lalu.

“Apakah benar audio itu suara Sekda, sehingga perlu pemeriksaan forensik terlebih dahulu,” tutur dia.

Sementara itu Billy Vidya Setiawan Daniel, penasihat hukum Sekda Bondowoso, Syaifullah, menyebut, status tersangka terhadap kliennya dipaksakan.

Baca juga: Sekda Bondowoso Bakal Melaporkan Balik yang Menuduhnya Melakukan Ancaman Kekerasan

Menurutnya pasal yang disangkakan kepada kliennya juga menurutnya tidak tepat.

Syaifullah sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pengancaman. Dia dijerat pasal 45 b UU IT jo Pasal 335 KUHP dengan ancaman 4 tahun penjara.

"Ancaman yang dimasud tidak terjadi, bahkan, pihak Sekda dan pelapor sudah ada perdamaian yang disaksikan 2 orang," kata Billy, di kantornya di Surabaya, Senin (27/7/2020).

Selain itu, penetapan tersangka terhadap Sekda Bondowoso dinilainya tidak sesuai prosedur.

Baca juga: Viral, Isi Chat Sekda Bondowoso dengan Seorang ASN Wanita

Tanpa dimintai keterangan sebagai saksi, tiba-tiba kliennya sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Bahkan menurut dia, kasusnya sudah P21 dan sudah diproses di kejaksaan.

Dia juga mengaku bingung dengan kasus yang membelit kliennya, karena sebagai ASN di Bondowoso harusnya juga melalui mekanisme internal yakni inspektorat.

"Ini tidak, langsung polisi yang turun, dan langsung ditetapkan tersangka," ujar dia.

Terkait penetapan sebagai tersangka, Syaifullah angkat bicara.

Baca juga: Isi Chat dengan ASN Wanita Tersebar, Sekda Bondowoso: Demi Allah, Saya Tidak Melakukan Apa Pun dengan Dia

Sekretaris Daerah Pemkab Bondowoso Saifullah menjadi tersangka atas kasus ancaman pembunuhanistimewa/Kompas.com Sekretaris Daerah Pemkab Bondowoso Saifullah menjadi tersangka atas kasus ancaman pembunuhan
Saat ditemui di Surabaya pada Senin (27/7/2020), Syaifullah berencana melaporkan balik pelapor yang menuduhnya melakukan ancaman kekerasan ke Polda Jatim.

"Saya bersama tim penasihat hukum akan melaporkan balik pelapor," kata Syaifullah kala itu.

Syaifullah tidak akan melaporkan pelapornya ke Polres Bondowoso, tapi ke Polda Jatim, karena dia yakin, jajaran Polda Jatim akan lebih profesional menangani kasus yang akan dilaporkannya.

"Saya yakin Polda Jatim lebih profesional menangani kasus yang saya laporkan," terang Syaifullah.

Baca juga: Khofifah Berhentikan Sekda Bondowoso dari Jabatan karena Dugaan Pelanggaran Kode Etik ASN

Berdasarkan informasi dari tim penasihat hukumnya, ada dugaan prosedur yang dilanggar oleh penyidik Polres Bondowoso dalam menangani kasusnya.

Dari penerapan pasal hingga prosedur pemeriksaan sebelum ditetapkan menjadi tersangka.

"9 bulan saya diam, nama baik saya dicemarkan, kini saatnya saya bangkit. Saya hanya ingin membangun Bondowoso, saya putra daerah Bondowoso," ujar dia.

Terkait kasus tersebut, Kamis (27/8/2020), Syaifullah dihentikan sementara dari jabatannya oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Bupati Bondowoso Irwan Bachtiar.

Baca juga: Pengakuan ASN Wanita Usai Isi Chat dengan Sekda Bondowoso Viral: Ponsel Saya Hilang

"Ini perintah dari Gubernur pada kami untuk segera menonaktifkan,” kata Irwan, kepada Kompas.com, saat ditemui di rumah dinasnya.

Ia mengatakan saat ini Syaifullah telah diperiksa Inspektorat Pemprov Jawa Timur di kantor Inspektorat Bondowoso.

Irwan menuturkan, pemberhentian sementara dilakukan sampai masalah tersebut selesai.

Baca juga: Terkait Chat yang Viral, Sekda Bondowoso: Yang Kotor-kotor Saya Tidak Melakukan Itu

Pemkab Bondowoso segera meminta kepada Pemprov Jawa Timur untuk mengisi kekosongan jabatan tersebut.

“Insya Allah hari ini, sebetulnya yang menentukan kita, tapi untuk menetralisir keadaan, diambilkan dari provinsi,” papar Irwan.

Ia juga menegaskan jika pemberhentian sementara tersebut tidak akan menghambat kinerja pemerintah daerah Bondowoso.

Baca juga: Chat Pribadi dengan ASN Perempuan Tersebar, Sekda Bondowoso Mengaku Bantu Proses Perceraian

Chat pribadi dengan perempuan tersebar

HHH (baju putih), ASN salah satu rumah sakit yang chat pribadinya viral dengan Sekda Bondowoso Syaifullah mendatangi kantor DPRD, Kamis (27/8/2020)KOMPAS.com/BAGUS SUPRIADI HHH (baju putih), ASN salah satu rumah sakit yang chat pribadinya viral dengan Sekda Bondowoso Syaifullah mendatangi kantor DPRD, Kamis (27/8/2020)
Belum selesai kasus pengancaman, Sekda Bondowoso menjadi sorotan setelah chat pribadinya dengan perempuan ASN dokter gigi tersebar di media sosial.

Syaifullah mengaku jika dia hanya membantu proses perceraian HHH, ASN perempuan yang chat-nya tersebar di media sosial.

"Demi Allah, saya tidak melakukan apa pun dengan dia," kata Sekda Syaifullah, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/8/2020).

Menurutnya percakapan chat pribadi tersebut wajar dan semua orang melakukan hal itu.

Baca juga: 2 Pejabat Bondowoso Tersandung Etika, Sekda Chat dengan Wanita, Mantan Kadis Joget Ular

"Percakapan mungkin, semua orang melakukan itu, tapi yang kotor-kotor tidak melakukan itu," papar dia.

Sementara itu HHH perempuan yang chat dengan Syaifullah meminta perlindungan ke DPRD Bondowoso.

"Saya memutuskan bertemu dengan Ketua DPRD untuk meminta maaf. Sebagai warga Bondowoso berhak meminta perlindungan dan menyampaikan uneg-uneg," kata HHH, usai bertemu dengan Ketua DPRD Bondowoso Achmad Dhafir.

Baca juga: ASN Wanita yang Chat-nya Viral dengan Sekda Minta Perlindungan DPRD Bondowoso

HHH mengaku ponselnya hilang dan telah disalahgunakan oleh orang yang tak bertanggungjawab. Ia juga menjelaskan belum tahu seperti apa chat yang beredar.

Ia juga belum memastikan apakah chat tersebut adalah chatnya sendiri atau chat yang dibuat orang tak bertanggungjawab.

Hal senada juga dijelaskan Ketua DPRD Bondowoso Ahmad Dhafir.

Ia mengatakan HHH bercerita jika ponselnya hilang dan meminta maaf atas kegaduhan yang saat ini terjadi.

Baca juga: Kadis Bondowoso Dicopot karena Video TikTok Tari Ular di Atas Meja Bersama Perempuan

“Intinya menyampaikan permohonan maaf pada Bupati, pimpinan DPRD, dan masyarakat Bondowoso karena musibah yang membikin gaduh,” ujar dia.

“Namanya HP hilang siapa yang mau disalahkan, dan kehilangan itu sudah dilaporkan pada polisi dan disiarkan lewat radio,” imbuh politisi PKB itu.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Achmad Faizal, Bagus Supriadi | Editor: Robertus Belarminus, Dheri Agriesta)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com