SAMARINDA, KOMPAS.com – Seorang warga negara Malaysia meninggal dunia di Samarinda, Kalimantan Timur, saat sedang menjalani perawatan karena jadi pasien probable (sebelumnya disebut pasien dalam pengawasan/PDP) Covid-19, Kamis (20/8/2020).
Laki-laki inisial RR (41) ini meninggal dunia di RSUD Abdul Wahab Sjahranie (AWS) setelah sehari mendapat perawatan medis.
Dia mulai menjalani perawatan di RSUD AWS pada Rabu (19/8/2020) sekitar 10.00 Wita dengan keluhan asma.
Baca juga: Munculkan 12 Kasus Covid-19, RS SMC Jadi Klaster Baru di Samarinda
Hasil rapid test-nya non-reaktif. Sedangkan hasil uji swab tenggorokannya masih dalam proses.
“Karena statusnya probable Covid-19, kami makam pakai protokol kesehatan,” ungkap Kepala Bidang Kedaruratan, Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda, Ifran kepada Kompas.com di Samarinda, Kamis sore.
Ifran menjelaskan, karena pasien tersebut beragama Hindu sehingga dimakamkan secara kremasi di Krematorium Dharma Bakti, Serayu, Samarinda.
Sebelum dikremasi, seorang rekannya terlebih dahulu mendoakan dengan ritual Hindu.
Baca juga: Warga di Probolinggo Tolak Pembangunan Gedung Kremasi
“Mereka langsung tunggu setelah jadi abu, diambil lalu disimpan di kendi untuk dibawa ke keluarganya di Malaysia,” terang Ifran.
Menurut Ifran proses pemakaman secara kremasi berjalan lancar sesuai dengan protokol Covid-19.
“Justru menurut saya, cara kremasi paling bagus. Virusnya mati semua ikut terbakar,” tegas dia.
Baca juga: Eijkman: Virus Corona di Indonesia Juga Bermutasi tetapi Tak sampai Seperti di Malaysia dan Filipina
Diketahui, warga Malaysia ini seorang karyawan yang bekerja di perusahaan swasta yang berlokasi di daerah Kembang Jangkut, Kutai Kartanegara.
“Perusahaannya langsung menghubungi keluarganya di Malaysia dan menyampaikan berita duka itu,” sebut Ifran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.