KOMPAS.com - Kejaksaan Negeri Brebes mengeksekusi pelawak Nurul Qomar ke Lapas Kelas IIB pada Rabu (19/8/2020).
Qomar harus menjalani hukukuman lantaran kasasi yang diajukan kuasa hukumnya ditolak di tingkat Mahkamah Agung.
Pada 2017 lalu Qomar dilaporkan oleh pihak Universitas Muhadi Setiabudhi (UMUS) atas kasus dugaan pemalsuan dokumen S2 dan S3 .
Sementara itu di Bali, oknum polisi meminta Rp 1 juta saat menilang turis Jepang. Video polisi yang meminta uang tersebut viral di media sosial.
Saat ini Propam Polres Jembrana telah memeriksa dua oknum polisi yang berpangkat Aipda dan Bripka.
Dua berita tersebut menjadi perhatian pembaca Kompas.com dan berikut lima berita populer nusantara selengkapnya.
Namun warganet sempat melontarkan komentar miring dan mengolok secara rasialis terkait kelompok tertentu pada foto tersebut.
Sang ayah, Muhammad Hendra Maulana (38) tak ambil pusing dengan tuduhan itu.
"Saya tidak terlalu sosialita, jadi saya enggak ambil hati tudingan itu. Kami tidak ambil pusing dengan isu hoaks itu," kata sang ayah pada Kompas.com, Rabu (19/8/2020).
Rasa bangga Hendra sebagai seorang ayah tak bisa diungkapkan ketika mengetahui putranya menjadi bagian dari desain uang edisi khusus tersebut.
"Itu kebanggaan bagi keluarga kami karena akan kami masuk dalam bagian sejarah kemerdekaan ke-75 RI, itu sebuah kehormatan bagi kami," ujar dia.
Bahkan Hendra berencana akan menyimpan uang yang bergambar foto anaknya secara khusus.
"Tentu akan saya simpan baik baik, mungkin akan saya pajang dan dibuatkan pigura, karena ini adalah kenangan paling berharga, keluarga kami menjadi bagian sejarah kemerdekaan RI -75," kata dia haru.
Baca juga: Anaknya Sempat Diolok Secara Rasialis di Uang Rp 75.000, Ayahanda: Enggak Saya Ambil Hati