Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Ini Harapan dan Mimpi Risma

Kompas.com - 18/08/2020, 09:37 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meresmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya yang berada di Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo pada Senin (17/8/2020).

Kompleks alun-alun itu difungsikan sebagai pusat kegiatan para pegiat seni dan budaya di Kota Pahlawan.

Risma mengatakan, alun-alun dan plaza atas maupun bawah ditargetkan selesai pada November 2020.

Namun, karena ingin segera bermanfaat, Risma meresmikan bangunan itu pada hari kemerdekaan.

"Kalau sekarang anak-anak bisa dia pentas di situ, ludruk juga bisa pentas di situ, itu kan sangat bagus. Misalkan ada tamu dia ingin lihat ludruk, ingin lihat wayang orang atau srimulat itu bisa terjadwalkan dengan adanya plaza itu. Terus anak-anak juga bisa berkumpul di situ," kata Risma saat meresmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Senin.

Baca juga: Risma: Semoga Kita Jadi Pemenang Setelah Pandemi Covid-19

Sejak awal menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, Risma mengaku bercita-cita membuat wadah atau ruang khusus bagi para pegiat seni dan budaya di Kota Pahlawan.

Karena itu, Risma berinisiatif sendiri merancang konsep bangunan alun-alun itu.

"Akhirnya saya coba gambar sendiri dan Alhamdulillah bisa ketemu (konsepnya)," ungkap Risma.

Konsep bangunan Alun-alun Surabaya ini tak hanya berfungsi untuk wadah pertunjukkan kesenian. Namun, anak-anak Surabaya yang ingin mengembangkan bakat dan minat di bidang kesenian dapat memanfaatkan bangunan tersebut.

Apalagi, kompleks Balai Pemuda ini juga dilengkapi dengan Gedung Balai Budaya, Perpustakaan, Rumah Bahasa, dan Matematika.

"Anak-anak nanti bisa belajar menari di sini, bermain musik di sini dengan aman. Saya berharap ruangan ini bisa digunakan maksimal. Jadi itu mimpi saya," ujar dia.

 

Di samping itu, Risma juga mengungkapkan alasan memilih konsep bangunan alun-alun untuk ruang kesenian tersebut.

Menurut dia, selama menjabat sebagai wali kota, lebih dari 500 lapangan olahraga telah dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

Namun, ruang atau bangunan khusus kesenian dinilai masih kurang.

"Makanya, saya berinisiatif membangun Alun-alun Surabaya untuk mewadahi ruang kesenian bagi anak-anak agar bisa mengembangkan minat dan bakatnya," tutur dia.

Baca juga: Bendera Pemberian Jokowi kepada Petani Teladan Dikibarkan di Puncak Gunung Kelimutu

Risma yakin, jika anak-anak Surabaya dibina dengan baik, serta didukung dengan ruang atau wadah untuk mereka berekspresi, maka sangat mungkin nantinya muncul seniman besar dari Kota Surabaya.

"Saya percaya kalau anak-anak ini kita bina dengan baik, saya percaya suatu saat gedung ini, ruang ini, akan ada salah satu seniman besar yang lahir dari Kota Surabaya. Itu mimpi saya," jelas Risma.

Karena itu, Pemkot Surabaya akan menggandeng para seniman untuk menampilkan pertunjukan di kompleks Alun-alun Surabaya itu.

Masyarakat yang berkunjung ke Surabaya, dapat menikmati berbagai kesenian rakyat itu secara gratis, seperti ludruk, wayang orang, srimulat hingga tari reog.

"Nanti pemkot yang bayar, senimannya tinggal bermain dan kemudian yang nonton sudah gratis di sini," kata Risma.

 

Menariknya, di sela peresmian itu, Risma kemudian mengajak maestro seniman asal Surabaya berdiri di atas panggung.

Mereka adalah Cak Kartolo, Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo, dan Cak Suro.

Para maestro ini berhasil membuat Risma bersama para tamu undangan tertawa dengan aksi parikan atau pantun kilat lucu khas ala Surabaya.

Sementara itu, Cak Kartolo mendukung dan mengapresiasi adanya ruang kesenian baru di Kota Surabaya itu.

Baca juga: Pernah Coba Mobil Tanpa Sopir di Silicon Valley, Risma: Sekarang ITS Bisa Menciptakannya

Menurutnya, masyarakat juga butuh hiburan kesenian seperti ludruk, maupun srimulat seperti zaman dahulu kala.

"Saya setuju karena sekarang masyarakat ingin hiburan, harus diteruskan seperti di THR (Taman Hiburan Rakyat) zaman dahulu, kalau ada ketoprak, ludruk, wayang, ya senang," kata Cak Kartolo.

Cak Kartolo yakin konsep bangunan alun-alun yang terbuka tak menjadi masalah. Sebab, setiap pelaku seni harus bisa menjiwai penampilan di mana pun.

"Di sini (Alun-alun Surabaya) terbuka tidak apa-apa, yang penting pemainnya bisa menjiwai, mewakili cerita itu," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com