Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Enggak Mau Bawa Virus ke Rumah, 3 Anak Masih Kecil-kecil"

Kompas.com - 15/08/2020, 06:06 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Pekerjaannya berisiko tinggi terpapar Covid-19, seorang pengemudi ojek di Kabupaten Bandung bernama Fadly (32) menjadi relawan uji vaksin Covid-19.

Bekerja seorang driver ojek online, Fadly diharuskan bertemu dengan orang banyak di luar.

Fadly khawatir, dirinya akan membawa virus ke rumah.

"Alasan paling besar buat saya sama keluarga. Saya kerja driver online, risiko terpapar lumayan besar," kata dia.

"Kalau ada vaksin pasti ikut, karena saya enggak mau bawa virus ke rumah, apalagi ada tiga anak masih kecil-kecil," lanjut Fadly.

Baca juga: Tangis Pengemudi Ojol, Sepucuk Surat, dan Uang Rp 35.000 di Bawah Pintu

Disuntik vaksin Covid-19

Ilustrasi vaksin coronaShutterstock Ilustrasi vaksin corona
Pada Selasa (11/8/2020), dalam uji klinis calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac, Fadly turut berpartisipasi sebagai relawan.

Ia mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 bersama puluhan relawan lainnya.

Enam anggota keluarga Fadly pun, yakni istri, kakak, ibu, adik ipar dan dua saudara lainnya ikut serta sebagai relawan.

Fadly mengungkapkan tak merasakan efek samping yang signifikan usai penyuntikan vaksin Covid-19 tersebut.

Baca juga: Cerita Pengemudi Ojol, Sekeluarga Jadi Relawan Uji Vaksin Covid-19

 

Ilustrasi tidur.THINKSTOCKPHOTOS Ilustrasi tidur.
Merasakan kantuk tak tertahan

Namun, usai disuntik vaksin itu, Fadly merasa sangat mengantuk.

"Pas pertama (disuntikkan) ngantuk banget, saya kira saya jarang tidur tapi ngantuknya enggak bisa ditahan," ujar dia.

"Pas bangun, enak ke badan dan nafsu makan tinggi," lanjut Fadly.

Fadly juga mengalami kenaikan suhu tubuh usai penyuntikan calon vaksin.

Tetapi, kenaikan suhu masih dalam tahap kewajaran.

"Bukan demam sih, tapi agak panas badan. Tapi wajar, saya juga lihat kartu catatan harian kan ada tingkatannya. Kalau bahaya itu suhu badan di atas 39 derajat," tutur Fadly.

Baca juga: Usai Disuntik Calon Vaksin Covid-19, Pengemudi Ojek: Ngantuk Tak Tertahan

Ada pantangan

Ilustrasi obat Shutterstock Ilustrasi obat
Rupanya, ada beberapa pantangan yang tidak boleh dilakukan Fadly usai penyuntikan.

Antara lain mengonsumsi beberapa jenis obat lantaran hal tersebut bisa menurunkan imun.

"Pantangannya ada, yang saya ingat salah satu jenis obat enggak boleh dimakan, karena bisa menurunkan imun," kata dia.

Fadly memastikan penyuntikan vaksin Covid-19 tak mengganggu aktivitas kerjanya.

"Tapi aktivitas lain boleh, bahkan setelah divaksin saya ngojeg lagi," ujar dia.

Baca juga: Driver Ojol Mulyono yang Ditipu Antar Penumpang Purwokerto-Solo Jalani Rapid Test, Hasilnya Non-Reaktif

Disuntik sekali lagi

Setelah penyuntikan pertama pada Selasa (11/8/2020) lalu, Fadly akan kembali disuntik pada Senin (24/8/2020) mendatang.

Usai disuntik, kondisinya akan dipantau hingga enam bulan setelah penyuntikan.

"Total penyuntikan ada dua kali. Nanti ada lima tahapan pemantauan, tahapan terakhir pemeriksaan enam bulan mendatang," tutur Fadly.

Sumber: Kompas.com (Penulis : Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani | Editor : Abba Gabrillin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com