Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Pesut Ditemukan Mati di Sungai Mahakam, Diduga Terjerat Jaring Nelayan

Kompas.com - 14/08/2020, 16:55 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Di Sungai Mahakam ancaman terbesar pesut adalah rengge atau jaring tangkap ikan nelayan yang dipasang di bawah Perairan Sungai Mahakam.

Sekitar 66 persen pesut mati tersangkut jaring nelayan.

Sementara di Teluk Balikpapan ancaman terbesar polusi suara karena intensitas lalu lintas kapal dan limbah industri yang ada di sekitar teluk.

Yayasan Rare Aquatic of Species Indonesia (RASI) mencatat tingkat kematian pesut di Kaltim tiap tahunnya berkisar 4 sampai 5 ekor.

Baca juga: Pesut Makin Terancam, Pemda Kaltim Ancam Pidanakan Perusahaan yang Cemari Sungai Mahakam

Sejak 1995 hingga Juni 2019 jumlah pesut yang mati di Kaltim ditaksir mencapai 103 ekor.

Saat ini jumlah pesut yang masih hidup di DAS Sungai Mahakam diperkiraan berkisar 80 ekor, sementara di Teluk Balikpapan berkisar sekitar 71 ekor.

Pesut yang mendiami di Teluk Balikpapan adalah pesut pesisir.

Berdasarkan analisis DNA pesut pesisir tak sama dengan pesut mahakam yang mendiami Sungai Mahakam, meski kedua jenis ini merupakan saudara dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com