Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Pesut Mahakam Ditemukan Mati di Perairan Kukar

Kompas.com - 06/02/2018, 14:01 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Seekor pesut ditemukan mati di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Kecamatan Angga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Senin (5/2/2018).

Bangkai tersebut ditemukan pertama kali oleh Nurdiansyah, warga Samarinda yang tergabung kelompok masyarakat pengawas Mahkota Sejahtera wilayah Delta Mahakam.

Ketika ditemukan, bangkai tersebut sudah membusuk dan diperkirakan sudah mati antara 5 sampai 6 hari lalu.

Nurdiansyah kemudian melaporkan penemuan bangkai pesut tersebut ke Yayasan Konservasi Rare Aquatic Species of Indonesia (YK RASI).

(Baca juga: Gac, Buah Langka dari Surga, Kini Ada di Gunungkidul)

Peneliti YK RASI, Daniella, mengatakan, ketika mendapat laporan, pihaknya langsung menuju lokasi penemuan bersama petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, untuk memastikan bahwa yang mati adalah pesut Mahakam.

“Kemarin, kami harus ke lapangan dengan BKSDA dan memastikan laporan kematian pesut tersebut. Bangkai itu pertama kali ditemukan oleh Pak Dian dan langsung dilaporkan ke kami,” katanya (6/2/2018).

Daniella menuturkan, setelah memastikan bangkai tersebut adalah bangkai, pihaknya langsung memeriksa penyebab kematiannya. Diperkirakan, pesut tersebut masih berusia remaja dan mati karena terjerat jaring nelayan.

Pesut yang mati usianya masih remaja, dugaannya mati karena jaring. Keterangan Pak Dian juga mengatakan, pertama kali ada jaring yang melilit di tubuh bangkai tersebut,” tuturnya.

(Baca juga: Nyanyian Sunyi Pesut Mahakam...)

Rencananya, lanjut dia, kerangka bangkai pesut tersebut akan diawetkan oleh BKSDA untuk kebutuhan penelitian, sedangkan bangkainya akan ditenggelamkan ke sungai.

“BKSDA mungkin akan awetkan kerangka untuk pendidikan dan penelitian,” pungkasnya.

 

 

Kompas TV Masjid Megah Ini Berseberangan dengan Sungai Mahakam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com