Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biaya Sendiri, Tukang Pijat Tunanetra Dirikan Sekolah Gratis bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Kompas.com - 12/08/2020, 09:05 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Meski hanya bekerja sebagai tukang pijat, penyandang tunanetra asal Karanganyar, Jawa Tengah, Agus Santoso (35), menggratiskan Rumah Hebat Fathonah bagi para anak berkebutuhan khusus (ABK).

Rumah Hebat Fathonah tersebut didirikannya sejak Mei 2009. Menurut Agus, dirinya hanya ingin membantu pendidikan para ABK.

Dirinya juga tidak memungut biaya sepeser dari para peserta didiknya. Biaya operasional ditanggungnya sendiri.

"Saya upayakan kegiatan ini free (gratis) tidak berbayar. Sementara pembiayaan dari uang pribadi saya. Mulai dari praktik apa dan kegiatan di mana biaya dari saya pribadi," katanya.

Baca juga: Kisah Agus, Penyandang Tunanetra Dirikan Rumah Belajar Gratis Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Manfaatkan barang bekas

Awalnya, Rumah Hebat Fathonah yang dikelola oleh Agus hanya memberikan pelajaran ilmu komputer dan agama.

Komputer yang digunakan saat itu pun tidak baru, namun memanfaatkan komputer bekas bantuan dari sejumlah teman.

"Ada komputer bekas milik teman saya minta. Kalau komputer itu rusak ya saya perbaiki," katanya.

 

Baca juga: Kasus Pembubaran Paksa Acara Midodareni di Solo, Kapolda Jateng: Kita Kejar Pelaku Lainnya

Seiring waktu, jumlah peserta didik Agus bertambah. Pelajarannya pun tak hanya agama dan komputer, namun juga ilmu pengetahuan umum.

"Dulu hanya kegiatan keagaman dan teknologi komputer yang saya ajarkan. Mulai 2015 saya ajarkan ke seluruh ilmu pengetahuan umum. Baik bisnis, manajemen, tata boga, musik dan ilmu-ilmu yang lain," kata Agus.

Menurut Agus, saat ini sudah ada sekitar 20 peserta didik di sekolahnya itu.

Tak hanya dari desanya, namun juga berasal dari berbagai kecamatan, antara lain kecamatan Tawangmangu, Karangpandan, Jaten, Jumapolo dan Tasikmadu.

Agus menjelaskan, alasan dirinya mendirikan sekolah itu karena ingin membantu para ABK untuk mendapatkan keterampilan dan pendidikan layaknya warga lainnya. 

 

Membantu kami 

Baca juga: Kronologi Avanza Terbakar di Tol Bawen, Polisi Kejar Truk yang Diduga Kabur

Kehadiran sekolah tersebut, menurut salah satu peserta didik asal Kecamatan Karangpandan, Umi Nur Khalifah (20), sangat membantu dirinya.

"Ini (rumah hebat Fatonah) sangat bermanfaat. Karena bisa menjadi bekal saya untuk menambah ilmu pengetahuan, keterampilan terus juga bisa menambah skil serta percaya diri," cetus Umi.

Seperti diketahui, Rumah Hebat Fatonah buka setiap Sabtu dan Minggu. Kegiatan ini dimulai pukul 08.00 WIB - 14.00 WIB. Tetapi, sejak ada pandemi Covid-19 kegiatan belajar dimulai pukul 09.30 WIB - 11.30 WIB.

(Penulis: Kontributor Solo, Labib Zamani | Editor: Khairina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com