Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Jerinx Saat Pandemi, Sebut "Kacung WHO" hingga Soal Masuk Ruang Isolasi Tanpa APD

Kompas.com - 05/08/2020, 10:11 WIB
Rachmawati

Editor

"Kami serahkan ke kepolisian (pemanggilan). Protokol kesehatan belum menyebutkan sanksi yang 15 sektor yang dikeluarkan gubernur itu tidak menyebutkan sanksi."

"Cuma kita melakukan pembinaan pengawasan mendorong mereka untuk paruh terhadap protokol kesehatan," ujar Dharmadi.

Baca juga: Ditantang Jerinx SID, Ini Tanggapan Jubir Gugus Tugas Covid-19 Riau

Soal masuk ruang isolasi tanpa APD

Jerinx sempat bersitegang dengan Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi di media sosial.

Hal tersebut berawal saat Yovi menyampaikan jika masih ada masyarakat yang tidak percaya dengan Covid-19.

Sebagai ilustrasi, Yovi mengatakan, jika ada yang tidak percaya Covid-19, maka bisa mencoba masuk ke ruang isolasi tanpa memakai alat pelindung diri (APD).

Namun, pentolan band punk rock asal Bali itu justru menyambut tantangan Yovi yang ditulis di akun Instagram @jrxsid, Jumat (17/6/2020).

Baca juga: Menteri PPN Minta Wisatawan Tak Perlu Khawatir Pergi ke Bali

"Ada yang bisa koneksikan saya dengan Yovi-19 Ini?," tulis Jerinx dalam akun tersebut.

"Saya sudah coba sejak berbulan-bulan lalu dan tidak ada RS yang izinkan saya ketemu pasien tanpa APD. Cek IG saya, ada buktinya. Saya sudah siap mati demi ini. Apa Mereka siap rahasia dapurnya kebongkar?," tulis Jerinx.

Dalam postingan itu, dia juga turut meminta kepada dr Tirta, salah satu relawan Covid-19 yang kerap berseteru dengannya di dunia maya untuk meminta kontak dr Yovi.

"Mas @dr.tirta ada kontaknya Yovi? Tolong balas DM ya. Suwun," kata Jerinx dalam Instagram.

Menanggapi hal itu, Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Riau dr Indra Yovi mengaku tak ambil pusing dengan aksi Jerinx.

Baca juga: Menteri PPN Pede Pariwisata Bali Bisa Pulih Lagi

Dia juga mengaku tidak pernah menjawab apa pun terkait apa yang disampaikan akun Instagram @jrxsid.

"Saya mau klarifikasi bahwa saya tidak pernah menjawab apapun terkait hal-hal yang disampaikan di media sosial tersebut," ujar Yovi dalam pesan singkat kepada wartawan, Jumat (17/6/2020).

Menurut dia, menanggapi hal tersebut hanya membuang-buang energi saja. Bahkan, menurut Yovi, jangan sampai kehilangan fokus menangani Covid-19 gara-gara posting Jerinx.

"Alangkah baiknya kalau kita tidak kehilangan fokus menangani Covid-19, dan melakukan lebih banyak hal yang positif dibandingkan menghabiskan energi untuk hal yang tidak perlu," kata Yovi.

Baca juga: 5 Daerah Tujuan Wisata Favorit Wisatawan Saat Pandemi, Bali Teratas

Sebelumnya, Yovi memberikan tanggapan terkait adanya masyarakat yang masih tidak percaya dengan Covid-19.

Menurut dia, Covid-19 ini benar-benar ada dan tidak boleh dianggap biasa, apalagi disepelekan.

"Bisa saja mereka yang tidak percaya itu karena mereka tidak merasakan. Tapi kalau ingin tahu betul, boleh masuk ke ruangan isolasi pasien positif tanpa menggunakan APD dan kita buktikan apa hasilnya," kata Yovi.

Selain itu, menurut Yovi, orang-orang yang tidak percaya belum tentu sehat dan bebas Covid-19.

Baca juga: Seberapa Aman Bali Jadi Destinasi Wisata di Tengah Pandemi?

Sebab, seringkali orang yang positif Covid-19 tanpa merasakan gejala sama sekali.

"Artinya jangan sampai takabur dengan keberadaan Covid-19. Kita selama ini bisa melihat beberapa pasien positif Covid-19 terdiri dari orang tanpa gejala (OTG). Jadi jangan terlalu yakin dan percaya diri bebas dari Covid-19," kata Yovi.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Imam Rosidin, Idon Tanjung | Editor: Abba Gabrillin, David Oliver Purba, Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com