Adapun jarak yang ditempuh cukup jauh.
Jarak dari rumah ke wilayah perkotaan Tasikmalaya sekitar 2 jam apabila menggunakan motor.
Sultan mengaku baru 2 pekan terakhir berjualan onde-onde.
Tiap 1 buah onde dihargai Rp 2.000. Dari harga jual itu, dirinya mendapatkan keuntungan Rp 1.000.
"Kalau sehari, saya alhamdulillah bisa dapat Rp 200.000 keuntungannya. Kalau lagi beruntung, ada pembeli yang memborong bisa sampai beli 30 sampai 40 onde yang dibeli. Saya membawa onde dari orang lain," kata dia.
Selama ini, sang Ibu juga berjualan onde-onde. Namun, Ibunya hanya berjualan di wilayah Kecamatan Salopa saja, tidak sampai ke wilayah perkotaan.
Sedangkan, Ayahnya selama ini pun berjualan pemantik api secara eceran di wilayah Terminal Salopa.
"Saya coba membantu kedua orangtua untuk bisa membeli ponsel buat belajar online. Sekarang kan sudah beberapa bulan belajarnya tidak di kelas, tapi online di ponsel kalau sinyal bagus. Cuma saya belum punya Hp-nya. Mudah-mudahan saya berjualan onde di kota bisa mampu beli," ujar Sultan.
Seusai berjualan di kota, menurut Sultan, dia berusaha selalu membantu Ibunya untuk menyiapkan makan adik-adiknya.
Sultan selama ini bercita-cita ingin menjadi orang yang sukses dan berkecukupan seperti layaknya predikat sultan.
"Kalau saya sudah kaya dengan berjualan onde, saya mau bantu yang susah. Saya namanya Sultan Zihan Pak. Saya berusaha sembari giat belajar, tapi saya juga berjualan daripada bermain enggak jelas Pak," kata Sultan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.