Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKI Asal Kulon Progo Dilaporkan Alami Perlakuan Tak Menyenangkan di Malaysia

Kompas.com - 03/08/2020, 10:08 WIB
Dani Julius Zebua,
Dony Aprian

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - EM (30), tenaga kerja Indonesia asal Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dikabarkan mengalami perlakuan tidak menyenangkan selama bekerja di Malaysia.

Pengantar Kerja Disnakertrans Kulon Progo Tri Iswanti mengatakan, kejadian tersebut berawal dari postingan seorang warganet di laman Grup Berita Kulon Progo Terbaru (BKPT) di Facebook pada 28 Juni 2020 lalu.

"Pada tahap postingan pertama sudah kami laporkan (BP3TKI dan kedutaan). Cek ke lokasi kosong. Kami masih terus menelusuri sampai sekarang. Terakhir (postingan) sudah kami kirim, kami konkretkan dengan data terakhir," kata Pengantar Kerja Disnakertrans Kulon Progo Tri Iswanti, Minggu (2/8/2020).

Baca juga: TKI Eks Terpidana Mati dan ABK Korban Sandera Dikembalikan ke Keluarga

Tri mengatakan, EM bersama rekan sekerjanya yang awalnya dijanjikan akan bekerja di restoran, justru dijadikan asistan rumah tangga (ART).

Selain itu, EM kerap terjadi pemotongan uang gaji dan dijualbelikan ke agen lain.

Disnakertrans Kulon Progo akhirnya berhasil menemukan alamat EM di Kalurahan Cerme, Kapanewon Panjatan.

Dikatakan Tri, kasus EM tidak lazimnya pekerja migran yang berangkat secara legal dan prosedural.

Selain itu, Kulon Progo sudah lama tidak mengirim tenaga kerja untuk sektor informal, seperti pembantu rumah tangga.

“Bila pindah tempat, meski tetangga, itu ilegal. Kita memperkirakan dia ini unprosedural saat mengurus (keberangkatan),” kata Tri.

Baca juga: Tiba di Indonesia, Etty Toyib TKI yang Lolos Hukuman Mati di Arab Saudi Positif Covid-19

Dia mengaku pemerintah segera menjalin koordinasi dengan BP3TKI DIY untuk memastikan keberadaan EM.

Tri mengungkapkan, pihaknya berupaya membangun komunikasi dan koordinasi dengan BP3TKI untuk membantu menyelesaikan kasus ini.

Sementara itu, Sumiyen (51), Ibu EM mengatakan, anaknya menjadi tulang punggung keluarga sejak sang suami menderita stroke.

EM menghidupi ketiga anaknya yang masih kecil dengan bekerja serabutan di ladang orang.

Karena hal itu, EM ingin bekerja ke Malaysia untuk memperbaiki perekonomian keluarga.

Meski berat hati, Sumiyen akhirnya merestui kepergian EM ke Malaysia pada 19 Juli 2019.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com